Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Margasatwa Ragunan Dapat Rp 130 Miliar dari Pemprov DKI, Dipakai untuk Mempercantik Kandang

Kompas.com - 03/02/2023, 18:53 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) menerima anggaran sekitar Rp 130 miliar dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mempercantik taman di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tersebut.

Kepala Unit Pengelola TMR Endah Rumiyati berujar, uang tersebut akan digunakan untuk memperbaiki serta mempercantik kandang-kandang satwa di lokasi tersebut.

"Kami minta kurang lebih Rp 130 miliar, dengan pendapatan sebagai badan layanan umum (BLU), untuk beautifikasi," sebutnya di TMR, Jumat (3/2/2023).

"Terutama, kami akan melakukan beautifikasi dan memperbaiki kandang-kandang yang ada," sambung dia.

Endah menyebut, proses perbaikan dan pemercantik itu membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Baca juga: Sejumlah Gubernur DKI Jakarta Berikan Nama 4 Jerapah di Ragunan: Dirga, Ayuri, Julang, dan Tazoo

Sebab, perbaikan tersebut bakal memengaruhi kehidupan satwa di TMR. Menurut dia, kedua proses tersebut akan dilakukan secara parsial.

"Kami harus pikir juga nanti bagaimana saat kandangnya mau diperbaiki, pemindahan satwanya seperti apa, itu yang jadi perhatian," ungkapnya.

"Jadi, enggak bisa dalam waktu singkat melakukan beautifikasi, butuh proses," lanjut Endah.

Untuk diketahui, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sempat mengujungi TMR pada Jumat ini.

Ia sempat menanam pohon serta memberi nama anak jerapah dan anak gajah di sana.

Baca juga: Heru Namai Gajah Unggul dan Jerapah Tazoo di Taman Margasatwa Ragunan, Ini Alasannya

Anak jerapah itu diberi nama Tazoo dan anak gajah itu diberi nama Unggul.

Sembari bergurau, Heru meyakini Unggul tidak mengalami kurang gizi kronis alias stunting.

"Namanya Unggul, umurnya 4 bulan lebih ya. Dan dipastikan tidak stunting," tuturnya di TMR.

Ia menyebut, gajah itu diberi nama Unggul dengan harapan hewan berkaki empat itu bisa mengungguli kemampuan kedua orangtuanya, yakni Arli (induk jantan) dan Putri (induk betina).

"Biar lebih unggul," ucap Heru.

"Nama induk jantannya (Unggul) Arli, induk perempuannya Putri," sambung eks Wali Kota Jakarta Utara tersebut.

Baca juga: Heru Budi Namai Anak Jerapah dan Gajah di Taman Margasatwa Ragunan, Namanya Unggul dan Tazoo

Kemudian, menurut Heru, jerapah itu diberi nama Tazoo karena asalnya dari Taronga Zoo di Australia. Tazoo merupakan singkatan dari Taronga Zoo.

"Anak jerapah namanya Tazoo, biar mengingat nama asalnya," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com