JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog menggelontorkan 10.000 ton beras impor asal Thailand sebagai upaya untuk menstabilkan harga beras.
Penggelontoran puluhan ribu ton beras dilakukan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023), melalui kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
"Kita sudah siapkan tahap awal ini ada 10.000 (ton beras impor) kita masukkan ke Food Station sesuai dengan kemampuan daya tampungnya Food Station," terang Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di lokasi, Jumat.
Baca juga: Buwas Temukan Beras Bulog Diduga Dioplos dan Dikemas Ulang saat Sidak di Cipinang
Penyaluran beras ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat Rapat Terbatas bersama Presiden, Selasa (31/1/2023). Rapat itu membahas tentang harga beras di pasaran.
Dengan penambahan 10.000 ton beras impor ini, jumlah stok beras yang ada di Food Station Pasar Induk Beras Cipinang mencapai sekitar 24.000 ton.
Untuk kualitas beras tersebut, pria yang akrab disapa Buwas ini mengatakan bahwa ini tergolong premium.
Baca juga: Saat Bos Bulog Yakin Temukan Bukti Adanya Praktik Mafia Beras...
Meski demikian, pihaknya hanya menjual beras tersebut untuk operasi pasar dengan harga Rp 8.300 per kilogram.
Buwas mempersilakan para penjual beras untuk menaikkan harga, tetapi maksimal hanya sampai batas yang ditentukan.
"Dalam ketentuan harganya, maksimal sampai di konsumen itu harus Rp 9.450," tutur dia.
Baca juga: Soal Isu Jadi Menteri Pertanian, Buwas: Saya Itu Orang yang Tidak Ingin Dapat Jabatan
Dia menambahkan, bila ada yang menjual beras Bulog di atas ketentuan tersebut, maka kemungkinan beras tersebut sudah dioplos dan dikemas ulang menggunakan merek lain.
"Kalau ditemukan oleh teman-teman, sampaikan pada kami atau langsung kepada Satgas Pangan. Sekarang mereka di seluruh Indonesia sedang bekerja untuk ikut membantu pengawasan dari penyaluran beras ini," ungkap Buwas.
"Setiap pedagang yang membeli sesuai dengan downline-nya nanti akan diikuti. Jangan sampai ini beras premium dicampur (dengan beras medium), terus dijual dengan harga premium," sambungnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.