Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stabilkan Harga Beras, Bulog Gelontorkan 10.000 Ton Beras Impor

Kompas.com - 04/02/2023, 07:16 WIB
Nabilla Ramadhian,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog menggelontorkan 10.000 ton beras impor asal Thailand sebagai upaya untuk menstabilkan harga beras.

Penggelontoran puluhan ribu ton beras dilakukan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023), melalui kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

"Kita sudah siapkan tahap awal ini ada 10.000 (ton beras impor) kita masukkan ke Food Station sesuai dengan kemampuan daya tampungnya Food Station," terang Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di lokasi, Jumat.

Baca juga: Buwas Temukan Beras Bulog Diduga Dioplos dan Dikemas Ulang saat Sidak di Cipinang

Penyaluran beras ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat Rapat Terbatas bersama Presiden, Selasa (31/1/2023). Rapat itu membahas tentang harga beras di pasaran.

Dengan penambahan 10.000 ton beras impor ini, jumlah stok beras yang ada di Food Station Pasar Induk Beras Cipinang mencapai sekitar 24.000 ton.

Untuk kualitas beras tersebut, pria yang akrab disapa Buwas ini mengatakan bahwa ini tergolong premium.

Baca juga: Saat Bos Bulog Yakin Temukan Bukti Adanya Praktik Mafia Beras...

Meski demikian, pihaknya hanya menjual beras tersebut untuk operasi pasar dengan harga Rp 8.300 per kilogram.

Buwas mempersilakan para penjual beras untuk menaikkan harga, tetapi maksimal hanya sampai batas yang ditentukan.

"Dalam ketentuan harganya, maksimal sampai di konsumen itu harus Rp 9.450," tutur dia.

Baca juga: Soal Isu Jadi Menteri Pertanian, Buwas: Saya Itu Orang yang Tidak Ingin Dapat Jabatan

Dia menambahkan, bila ada yang menjual beras Bulog di atas ketentuan tersebut, maka kemungkinan beras tersebut sudah dioplos dan dikemas ulang menggunakan merek lain.

"Kalau ditemukan oleh teman-teman, sampaikan pada kami atau langsung kepada Satgas Pangan. Sekarang mereka di seluruh Indonesia sedang bekerja untuk ikut membantu pengawasan dari penyaluran beras ini," ungkap Buwas.

"Setiap pedagang yang membeli sesuai dengan downline-nya nanti akan diikuti. Jangan sampai ini beras premium dicampur (dengan beras medium), terus dijual dengan harga premium," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com