JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya mengungkapkan alasan digelarnya rekonstruksi ulang kecelakaan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Muhammad Hasya Attala Syahputra di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Kamis (2/2/2023).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, rekonstruksi tersebut merupakan salah satu rekomendasi dari pihak-pihak eksternal untuk menyikap tabir peristiwa nahas tersebut.
Menurut Trunoyudo, rekonstruksi itu digelar demi transparansi penanganan kasus kematian Hasya.
Terlebih, hal itu untuk menekan ketidaksesuaian informasi yang tersampaikan di masyarakat.
"Tujuannya apa? Memberikan sesuatu transparansi atau terbukaan, (karena) ada pakar pidana, transportasi, pengawas dari Kompolnas bahkan dari rekan-rekan media," kata Trunoyudo kepada wartawan, Sabtu (4/2/2023).
"Sehingga tidak terjadi disinformasi atau miss informasi terkait hal tersebut," ucap dia.
Kendati demikian, Trunoyudo tak menampik bahwa rekonstruksi itu memang tak memiliki dasar hukum.
Namun, rekonstuksi itu dapat memberikan keterbukaan penanganan kasus kecelakaan tersebut.
"Dasar hukumnya tidak ada, tapi sifat rekonstruksi itu lebih kepada melihat kembali flash back. Itu adalah inisiasi dari Bapak Kapolda untuk memberikan transparansi dan keterbukaan," ujar dia.
Adapun Hasya tewas usai ditabrak Eko di Jalan Raya Srengseng Sawah pada 6 Oktober 2022.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.