Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Jalan Srengseng Sawah Diaspal, Warga Minta Lampu Jalan Diperbanyak Guna Kurangi Kecelakaan

Kompas.com - 06/02/2023, 21:43 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Raya Srengseng Sawah tempat kecelakaan mahasiswa UI Hasya Attalah kini memiliki wajah baru. Tidak nampak lagi penutup sumur resapan usai aspal anyar melekat.

Namun, pengaspalan yang dilakukan pada Minggu (5/2/2023) itu menurut warga sekitar masih belum cukup. Risiko kecelakaan masih mengintai di depan mata.

Penerangan jalan umum (PJU) atau lampu jalan yang minim dianggap berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Baca juga: Jalanan Lokasi Kecelakaan Mahasiswa UI Hasya di Srengseng Sawah Kini Mulus, Baru Diaspal Kemarin

“Kalau boleh jangan berhenti di pembaharuan aspal saja. Lampu jalan yang masih minim tolong ditambah,” kata Diana, pemilik rumah makan di Jalan Raya Srengseng Sawah saat ditemui Kompas.com, Senin (6/2/2023).

PJU di sepanjang jalan ini dinilai tak begitu efektif lantaran terhalang pepohonan.

“Takutnya malah jadi penyebab kecelakaan di malam hari. Soalnya kan pengendara motor atau mobil jadi bisa ngebut karena jalanan mulus,” lanjut dia.

Jika penambahan PJU tidak bisa direalisasikan, Diana berharap dinas terkait dapat merapikam pepohonan di sepanjang jalan tersebut.

Baca juga: Sumur Serapan di Srengseng Sawah Diaspal Usai Kecelakaan Hasya, Kini Tak Ganggu Pengendara

Meski pepohonan tersebut sebagian besar berada di wilayah institusi pendidikan, ia ingin ada koordinasi antara kedua belah pihak supaya Jalan Raya Srengseng Sawah semakin aman dan nyaman.

“Kami paham soal pepohonan memang bukan di ranah pemerintah karena berada di wilayah institusi pendidikan, tetapi tidak ada salahnya untuk menata kembali secara bersama-sama. Karena lampunya jadi terlihat redup akibat terhalang dedaunan,” imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, Jalan Raya Srengseng Sawah merupakan tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya mahasiswa UI Muhammad Hasya Attalah yang ditabrak pensiunan Polri.

Hasya tewas usai ditabrak AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono di jalanan tersebut pada 6 Oktober 2022.

Baca juga: Status Tersangka Hasya Dicabut, Keluarga Pastikan Proses Hukum Kasus Kecelakaan Berlanjut

Hasya tertabrak dan masuk ke dalam kolong mobil Mitsubishi Pajero yang dikendarai Eko dari arah berlawanan.

Hasya yang mengendarai motor dari arah Beji menuju Lenteng Agung tiba-tiba kehilangan keseimbangan saat melewati jalanan tersebut.

Hasya lantas tergelincir di atas aspal. Eko yang tak siap mengerem mobilnya akhirnya menghantam tubuh Hasya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com