Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Tetangga Lihat Balita Dianiaya Ibu Sambung: Sering Dibentak Kalau Mandi

Kompas.com - 09/02/2023, 18:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sadan, tetangga balita berinisial F (3) yang dianiaya di Cakung, Jakarta Timur, mengungkapkan, balita itu sering dimarahi saat dimandikan.

"Kalau dimandiin suka dibentak-bentak selayaknya maling," ujar dia ketika dikonfirmasi, Kamis (9/2/2023).

Menurut dia, ada kemungkinan M merasa kesal karena F sulit diajak mandi.

"Kalau dia (F) mandi suka (harus) dipaksa. Tapi maklumlah, anak kecil kalau mandi susah," imbuh Sadan.

Penyeretan pun kerap terjadi usai M memandikan F.

Sadan mengatakan, penganiayaan lain terhadap F juga sering terdengar olehnya.

Baca juga: Ibu Sambung Aniaya Balita di Rawa Terate, Diinterogasi RT dan Satpol PP sampai Mengaku

Namun, ia tidak mengetahui alasan M bertindak seperti itu kepada anak tirinya.

"Saya juga enggak tahu itu kenapa, tapi itu kayak kelihatan benci aja. Adik kandungnya F juga di sini, tapi sama adik kandungnya tidak seperti itu," terang Sadan.

Ia dan para tetangga sudah berulang kali mengingatkan M terkait hal tersebut.

Apabila F bertindak nakal, mereka pun mengatakan bahwa hal tersebut wajar dilakukan oleh anak sepantarannya yadan tidak sepatutnya dianiaya.

Namun, peringatan tidak digubris. Kejadian pun berlangsung selama setidaknya dua bulan belakangan.

"Sempat ada biru-biru di mukanya (F). Pas ditanya kenapa, katanya (M) karena kena lato-lato," jelas Sadan.

Hal ini membuat warga setempat termasuk Sadan merasa risih.

Baca juga: Masih Berduka, Keluarga Balita yang Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut di Jakarta Timur Enggan Ditemui

Mereka akhirnya melaporkan M ke RT setempat. Laporan kemudian ditindaklanjuti ke tingkat kelurahan.

"Lurah langsung datang dan saya juga sempat ditanya-tanya oleh lurah terkait hal itu (penganiayaan)," ujar Sadan.

Diberitakan sebelumnya, F (3) merupakan korban penganiayaan oleh ibu sambungnya, M (23), di RT 07/RW 01, Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Lurah Rawa Terate, Jainudin, mengatakan bahwa awalnya M tidak mengakui perbuatannya.

"Awalnya dia (M) mengaku bukan penganiayaan. Kadang-kadang di cakar sendiri, kadang jatuh sendiri. Tapi kita tanya terus, dan sebagian M mengakui (bahwa F) ada yang ia gigit, ada ia cubit," tutur dia ketika dikonfirmasi, Kamis.

Adapun pihak Jainudin mendapat laporan tentang dugaan penganiayaan anak di bawah umur dari RT setempat.

Kemudian, bersama dengan pihak RT, Jainudin beserta jajarannya langsung menuju rumah M.

"Saat datang ke lokasi, Alhamdulillah anaknya masih ada bersama ibunya. Kemudian kita interogasi," ujar dia.

Jainudin mengatakan, saat ini F sudah diamankan dan dirawat oleh pihak keluarga ayahnya.

Sementara M menjalani penyembuhan secara psikologis di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Duren Sawit. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com