JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas (Sudin) Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) Jakarta Selatan telah mendatangi rumah Ami (53), warga Tebet yang rumahnya nyaris roboh diduga ulah tetangga.
Pemeriksaan ini dilakukan secara langsung dan seksama oleh Kepala Sektor Citata Kecamatan Tebet, Rudy Mulyadi, pada Selasa (14/2/2023) siang.
Bersama jajarannya, Rudy memulai inspeksi dengan melakukan pengukuran di beberapa titik rumah Ami.
Baca juga: Pemilik Lahan di Tebet Bantah Tak Bangun Fondasi, Tetangganya: Jujurlah, Jangan Tutup-tutupi
Ia mengukur luas halaman depan, samping kiri, dan samping kanan rumah yang terletak di Jalan X tersebut.
Setelah itu, Rudy langsung melanjutkan tugasnya menuju pokok perkara. Ia mulai mengukur dan menganalisa lubang yang dibuat Ami di tembok belakang rumahnya.
Melalui dua lubang yang menembus ke lahan tetangga Ami, Rudy ingin membuktikan apakah terdapat fondasi dari urukan tanah di belakang rumah tersebut.
"Kami coba ukur dulu ya berapa kedalaman lubang ini satu per satu. Nanti kita lihat, apakah ditemukan fondasi atau hanya puing bangunan," kata Rudy sembari melakukan pekerjaannya.
Mulanya, Rudy memeriksa lubang yang memiliki ketinggian sekitar 80 cm dari tanah.
Baca juga: Babak Baru Kasus Rumah Warga Tebet yang Nyaris Roboh, Lurah Periksa Langsung Retakan Tembok
Mengandalkan lampu flash yang menyala terang dari ponselnya, Rudy meneliti lubang berkedalaman lebih dari 10 cm tersebut dengan saksama.
Ia juga merogoh lubang tersebut untuk merasakan benda apa saja yang terasa di ujung lubang.
"Ada batu kali nih. Coba senterin, foto dulu supaya jelas," sahut Rudy seraya meminta tolong temannya untuk membantu menyinari lubang tersebut agar telihat lebih terang.
"Wah, benar nih, batu kali. Ini fondasi sepertinya. Tapi saya tidak mau berasumsi. Saya catat dulu temuan ini," lanjut dia.
Setelah mencatat dugaan tersebut, Rudy melanjutkan pemeriksaan di lubang kedua yang memiliki ketinggian lebih rendah.
Berbeda dengan lubang sebelumnya, Rudy tampak tidak yakin terhadap apa yang ia rasakan saat merogoh lubang tersebut.
Ia tidak merasakan keberadaan batu kali. Ia justru merasakan tekstur benda yang mirip dengan batu bata.
"Kalau ini sepertinya tidak ada (batu kali). Soalnya tidak kerasa. Boleh saya pinjam sesuatu, seperti obeng. Saya mau menusuk lubang ini," kata Rudy.
Beberapa kali Rudy menusuk obeng ke lubang yang sama, tetapi ia tak merasakan hal serupa seperti lubang sebelumnya.
Baca juga: Pemilik Lahan di Tebet Bantah Tuduhan Tak Bangun Fondasi hingga Bikin Rusak Rumah Tetangga
Meski demikian, Rudy tak mau memberi kesimpulan dengan cepat soal tidak adanya fondasi di lahan tetangga Ami karena tak ada batu kali di lubang kedua.
Ia akan melakukan penelitian lebih lanjut guna memperoleh hasil konkret.
Ia juga akan menjadwalkan penggalian tanah urukan di lahan tetangga rumah Ami untuk hasil yang lebih komprehensif dalam waktu dekat.
"Kesimpulannya saat ini tidak ditemukan batu kali. Tapi saya menemukan semacam bata yang hancur di ujung lubang. Namun hal ini akan kami kaji lagi. Karena akan dibandingkan dengan lahan di sebelah (belakang rumah Ami)," imbuh Rudy.
Sebagai informasi, tembok rumah Ami nyaris roboh lantaran ada proyek pembangunan di belakang rumahnya.
Baca juga: Saat Dinas Citata DKI Turun Tangan Carikan Solusi untuk Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh…
Tembok rumah Ami retak-retak diduga karena tetangganya menguruk tanah tanpa membangun fondasi lebih dulu. Apalagi urukan tanah yang dilakukan sang tetangga memiliki ketinggian sekitar tiga meter.
Ami mengaku saat ini pihaknya hanya meminta keadilan. Ami ingin pemilik lahan membangun fondasi tepat di belakang rumahnya.
Tujuannya agar rumahnya tak semakin rapuh. Sebab, tembok belakang rumahnya berulang kali retak dalam beberapa bulan terakhir, meski sudah ditambal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.