Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Sesat di Cibugel Tangerang Bikin Geger, Sudah Berlangsung Setahun, Berdoa di Depan Makam Palsu

Kompas.com - 17/02/2023, 09:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebuah ritual sesat membuat geger masyarakat Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.

Hal itu diketahui warga setelah video yang memperlihatkan aktivitas diduga ritual sesat beredar melalui pesan berantai di media sosial.

Dalam video berdurasi 18 detik itu terlihat sejumlah orang, pria dan wanita, duduk mengelilingi sebuah makam di sebuah ruangan.

Ada pula seekor anjing hitam di sana. Orang-orang yang berada di situ terlihat membacakan doa-doa.

Baca juga: MUI: Kelompok Ritual Sesat di Cibugel Tangerang Mengaku Salah dan Minta Maaf

Pemimpin kelompok ritual sesat

Berdasarkan informasi dari warga setempat, orang-orang dalam video tersebut adalah kelompok yang dipimpin oleh warga Desa Cibugel bernama Aliyudin.

Menanggapi video yang beredar, Camat Cisoka Encep Sahayat mengatakan bahwa pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) telah bertemu dengan Aliyudin.

Encep berujar, ritual yang dilakukan Aliyudin dan kelompoknya tidak sesuai dengan kaidah Islam.

"Kami dari Forkopimcam dan Koramil, Polsek, serta MUI telah melakukan rapat koordinasi dengan pemilik atau pemimpin tempat ritual itu, Aliyudin. Hasilnya, ritual itu tidak sesuai dengan kaidah Islam," ujar Encep saat dikonfirmasi, Kamis (16/2/2023).

Baca juga: Dugaan Ritual Sesat Gegerkan Warga Desa Cibugel Tangerang, Camat: Itu Tak Sesuai Kaidah

Ritual sesat bukan aliran sesat

Sekretaris MUI Kabupaten Tangerang Nur Alam mengatakan, aktivitas yang dilakukan sekelompok orang di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, bukanlah aliran sesat.

Sebab, kegiatan yang dipimpin warga bernama Aliyudin itu tak memenuhi 10 kriteria aliran sesat.

"Pada dasarnya, setelah diinvestigasi, setelah dikaji, memang tidak ada hal-hal yang masuk kriteria aliran sesat," kata Nur, Kamis.

"Jadi tidak ada yang melanggar dari salah satu 10 kriteria aliran sesat," imbuh dia.

Meski bukan aliran sesat, Nur menegaskan bahwa kegiatan sekelompok orang itu tak sesuai ajaran agama Islam.

"Hanya salah di dalam mempraktikkan ibadah, ritualnya, terutama tawasulannya itu," tegas Nur.

Baca juga: MUI Sebut Ritual di Desa Cibugel Tangerang Bukan Aliran Sesat, tapi Tak Sesuai Ajaran Islam

Nur menambahkan, selama ini, jika ada hal-hal berbeda dalam penerapan ibadah suatu agama, termasuk Islam, MUI tidak bisa serta-merta langsung menganggap perbedaan itu sebagai aliran sesat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com