JAKARTA, KOMPAS.com - A (17 bulan), anak dari pengusaha ayam goreng berinisial I (30) yang tewas dibunuh oleh dua karyawannya, mulai mencari-cari keberadaan ibunya.
Hal tersebut disampaikan Kanit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Eko Barmula saat menjelaskan kondisi terkini kesehatan korban.
"Kondisi terbaru karena sudah mulai mengingat ibunya. Sekarang Kehilangan ibu jadi sering manggil-manggil nama ibu," ujar Eko dikutip dari siaran Kompas TV, Sabtu (18/2/2023).
Adapun A sempat diculik oleh pelaku pembunuhan.
Saat ditemukan, bayi itu dalam kondisi kelaparan dan terdapat luka memar di tubuhnya.
Baca juga: Anak Bos Ayam Goreng di Bekasi yang Diculik Pembunuh Ibunya Alami Luka Memar
Meski begitu, kata Eko, bayi A telah mendapatkan perawatan dan kasih sayang dari keluarga ibunya.
Asupan makanan dan minuman untuk A juga dipastikan telah terpenuhi.
"Ya kalau untuk saat ini makanan sudah tercukupi, artinya sudah diberikan kasih sayang oleh neneknya, tantenya, saudara lainnya," kata Eko.
Secara terpisah, Kasubdit2 Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengungkapkan, A merupakan anak korban I dari suami sebelumnya yang telah meninggal dunia.
"Jadi bayi itu pada saat usia 3 bulan, ayah meninggal dunia karena terpapar Covid-19," kata Panjiyoga.
Baca juga: Pembunuh Bos Ayam Goreng di Bekasi Mengaku Sakit Hati karena Masalah Gaji dan Perlakuan Korban
Menurut Panjiyoga, korban I pertama kali ditemukan tewas oleh suami barunya yang berinisial FN, sekaligus ayah sambung bayi A.
"Karena itu kami serahkan A kepada keluarganya, dirawat nenek dan tantenya," ucal Panjiyoga.
Kronologi pembunuhan
Sebagai informasi, aksi pembunuhan tersebut bermula ketika HK merencanakan aksinya pada hari ketiga mereka bekerja di tempat korban.
HK kemudian mengajak MA yang masih di bawah umur untuk ikut menjalankan rencana pembunuhan korban. Eksekusi pun dilakukan kedua pelaku pada Kamis (16/2/2022).