Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selebgram Clara Shinta Menangis Mobilnya Ditarik Debt Collector Karena Ulah Mantan

Kompas.com - 20/02/2023, 18:24 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Selebgram bernama Clara Shinta menangis tersedu-sedu saat kendaraan miliknya hendak diambil oleh kawanan debt collector.

Peristiwa tersebut diketahui setelah Clara mengunggah video yang memperlihatkan para debt collector mendatanginya untuk menarik mobilnya di media sosial.

Dalam video yang diunggah di akun Tiktok @clarashintareal, tampak Clara dan para debt collector saling beradu argumen di salah satu ruangan.

Terdapat pula seorang anggota polisi yang turut menyaksikan peristiwa itu.

Clara pun tampak menangis karena tak mengetahui secara pasti akar permasalahan yang membuat para debt collector hendak mengambil mobilnya.

Baca juga: Bentrok Soal Tarik Paksa Mobil di Tambun, Tiga Anggota Ormas dan Debt Collector Jadi Tersangka

Setelah mendapat penjelasan bahwa mobil itu telah digadaikan oleh mantan suaminya, Clara pun kemudian menghubungi keluarganya agar segera datang menemuinya dan para debt collector.

"Ternyata BPKB-nya diambil dan digadaikan tanpa sepengetahuan aku dan 'disekolahkan' tanpa sepengetahuan aku," seperti dikutip dari keterangan video, Senin (20/2/2023).

Namun, pihak debt collector menolak menunggu kedatangan keluarga, dan ingin segera mengambil kendaraan tersebut.

Anggota polisi yang berada di lokasi kemudian meminta agar permasalahan itu dibahas lebih lanjut di Polsek terdekat.

Pihak debt collector menolak permintaan tersebut dan justru membentak-bentak sang polisi.

Baca juga: Usai Bentrokan Ormas dengan Debt Collector, Situasi di Tambun Sudah Kondusif

Saat dikonfirmasi, Clara Shinta menjelaskan bahwa peristiwa dalam video tersebut terjadi pada 8 Februari 2023 di Apartemen Casa Grande, Tebet, Jakarta Selatan.

"Kejadian 8 Februari 2023 di Apartemen Casa Grande," kata Clara saat dikonfirmasi.

Clara pun kini mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan dugaan penggelapan surat-surat kendaraan, dan menjadi saksi atas tindakan kasar para debt collector kepada petugas kepolisian.

"Jadi saksi atas aparat yang dibentak kemarin sama penggelapan di Polda. Laporannya baru mau dibuat," kata Clara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com