Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Warga Cipondoh Buka Bengkel Dadakan di Tengah Banjir, Tak Patok Harga dan Dibayar Seikhlasnya

Kompas.com - 27/02/2023, 16:29 WIB
Ellyvon Pranita,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com- Saat banjir tiba, bengkel dadakan ramai dibutuhkan para pengguna jalan.

Misalnya saat banjir merendam ruas Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang hingga pukul 12.30 WIB, Senin (27/2/2023).

Genangan banjir setinggi 30-60 sentimeter berimbas pada kemacetan arus lalu lintas dan sejumlah kendaraan roda dua mogok.

Sepeda motor yang dikendarai Rahma (25) mendadak terhenti di tengah genangan air.

Dia dibantu sejumlah warga termasuk anak-anak untuk mendorong motornya ke tepian.

Untungnya, di sana ada bengkel dadakan yang bisa diandalkan Rahma untuk memperbaiki sepeda motornya.

"Ada tukang servis motor dadakan ya, jadi bisa minta benerin mereka," kata Rahma, Senin.

Baca juga: 245 Warga Mengungsi Imbas Banjir di Kedaung Kaliangke dan Kedoya Utara

Lapak servis motor dadakan ini ternyata bukan dibuka oleh para pekerja bengkel, tetapi warga sekitar yang rumahnya juga sedang dilanda banjir.

Salah satu warga yang memberikan bantuan servis motor itu adalah Zaidan (21).

Ia tinggal di sekitar Kampung Cantiga, Jalan KH Al-Ma'Arief RW 6, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh.

"Jadi kami kan korban banjir juga ya, rumah kami di daerah sini juga, Alhamdulillah kami punya kemampuan buat servis motor, nah dari itulah kami salurkan kemampuan kami," kata Zaidan.

Zaidan mengatakan, ia bukan pekerja bengkel melainkan seorang guru yang sedang izin mengajar karena rumahnya kebanjiran hingga 100 sentimeter.

Namun, melihat para pengguna jalan raya di sekitar rumahnya banyak mengalami mogok saat menerobos banjir, ia dan teman-temannya pun tergerak untuk sekedar membantu.

"Jadi kami bantu orang, kalau ada yang mau kami bantu, bukannya kami tukang bengkel tapi kami punya kemampuan gitu," kata dia.

Baca juga: Motor Mogok karena Terabas Banjir, Ingat Batas Aman Lintasi Genangan

Dalam membantu memperbaiki sepeda motor para pengguna jalan lain itu, mereka tidak mematok harga sama sekali.

Hal ini dikarenakan niat mereka awalnya hanya sekadar membantu para pengguna jalan agar bisa selamat sampai tujuan.

"Enggak (matok harga), seikhlasnya, gak dibayar juga enggak apa-apa. Banyak juga yang gak bayar enggak apa-apa, yang penting mereka bisa pergi atau kembali dengan selamat ke tujuannya masing-masing ya. Itu yang terpenting," ucap dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, kemacetan terjadi sepanjang satu kilometer.

Sementara, motor yang mogok bertumpuk di sebelah kiri jalan dari arah Pasar Petir menuju ke kawasan pemukiman warga.

Warga lain yang sepeda motornya mogok yakni Arif (50), warga Cipondoh yang sedang dalam perjalanan menuju Kalideres, Jakarta Barat.

"Ini karena nerobos air banjirnya jadi ya ini mogok motor," ujar Arif di lokasi, Senin.

Baca juga: Nekat Terjang Banjir, Motor-motor Mogok di Jalan KH Ahmad Dahlan Tangerang

Jalan tersebut merupakan jalan yang selalu dilalui Arif saat pergi dan pulang bekerja.

Menurut Arif, meskipun sudah bertahun-tahun melewati jalanan tersebut, banjir kali ini merupakan dampak yang cukup buruk.

"Biasanya enggak ini, tapi karena hujan semalam baru banjirnya begini nih, biasanya gak pernah meski nerobos saat banjir," kata dia.

Sebagai informasi, hujan telah mengguyur sejumlah wilayah di Kota Tangerang sejak Minggu (26/2/2023) siang kemarin.

Hujan dengan intensitas ringan hingga deras itu terjadi secara intens hanya terjeda reda sekitar 10-30 menit saja.

Oleh karena itu, volume air yang meningkat di sejumlah titik termasuk kali, waduk dan lainnya membuat arus air justru menggenangi jalanan yang lebih rendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com