Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Desak Wisma Atlet Dijadikan Rusunawa dan RS Khusus, Komisi D Temui Menteri PUPR

Kompas.com - 27/02/2023, 22:13 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi D DPRD DKI Jakarta terus mendorong Pemerintah Pusat agar mengalihfungsikan Wisma Atlet menjadi rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dan rumah sakit (RS) khusus anak.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengaku telah menemui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk membahas alih fungsi Wisma Atlet.

Hasil pertemuan dengan Basuki, kata Ida, terungkap bahwa Kementerian PUPR sedang membahasnya dengan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

"Saya sudah ketemu Pak Basuki dan ternyata Pak Basuki sudah rapat dengan Mensesneg karena ternyata (wisma atlet itu) tanah Kemensetneg," ucapnya melalui sambungan telepon, Senin (27/2/2023).

Baca juga: Soal Usulan Wisma Atlet Dikelola Pemprov DKI, Heru Budi: Saya Ikut Kebijakan Pusat

"Jadi, mereka sedang memproses mekanismenya," lanjut dia.

Untuk diketahui, Wisma Atlet Pademangan dan Wisma Atlet Kemayoran dikelola oleh Kementerian PUPR.

Namun, kedua wisma atlet itu didirikan di lahan Kemensetneg.

Kepada Ida, Basuki sebenarnya ingin agar Wisma Atlet Pademangan dijadikan tempat hunian bagi para pegawai negeri sipil (PNS) yang tinggal di luar Ibu Kota, seperti Tangerang atau Bogor.

Baca juga: Diminta Kelola Wisma Atlet Kemayoran dan Pademangan jadi Rusun, Pemprov DKI: Bisa, tetapi...

Di satu sisi, Ida menyebutkan bahwa dia ingin Wisma Atlet Pademangan dijadikan rusunawa serta RS khusus anak.

"Jadi, dua tower (Wisma Atlet Pademangan) untuk rusunawa dan satu tower saya berharap sebagai RS anak," tuturnya.

Politisi PDI-P itu merinci, dua menara yang ingin dijadikan rusunawa adalah menara yang masing-masing memiliki 32 lantai dan 31 lantai.

Lalu, satu menara yang ingin dijadikan RS khusus anak adalah menara yang memiliki 18 lantai.

Baca juga: Minta Wisma Atlet Dikelola Pemprov DKI, Komisi D: Daripada Mangkrak, Banyak Kuntilanaknya

Ida berharap alih fungsi Wisma Atlet itu dapat terealisasi untuk warga Ibu Kota.

"Mudah-mudahan berhasil, doain saja. Saya tidak bosan-bosan kalau ketemu mereka (bilang) ayo dong, Pak, please, buat rakyat Jakarta," katanya.

Ida sebelumnya meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar bisa berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat berkait pengelolaan kedua wisma atlet tersebut.

"Saya pikir, enggak perlu gengsi lah Pemprov DKI ini, kan Pemerintah Pusat itu orangtua kita," ucap Ida, 1 Februari 2023.

Sembari bergurau, politisi PDI-P itu menyebutkan, lebih baik kedua wisma atlet itu dikelola eksekutif Jakarta daripada kosong dan diisi hantu.

"Wisma atlet daripada mangkrak, lama kosong banyak kuntilanaknya. Banyak kuntilanak, Pak, serius," kata Ida.

"Karena dekat rumah saya, saya tahu itu tempatnya kuntilanak," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com