Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ibu di Ciputat Lumpuh Usai Operasi Caesar, Diduga Malapraktik

Kompas.com - 02/03/2023, 13:49 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu bernama Yuliantika mendadak lumpuh setelah melahirkan secara caesar. Video rekaman kondisi terkini Yuliantika viral di media sosial.

Yuliantika mengalami kelumpuhan akibat dugaan malapraktik persalinan caesar di salah satu rumah sakit di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, pada 18 Februari 2020.

"Terakhir kemarin kan cukup ramai ya (video viral) itu RS Ciputat lewat kuasa hukumnya masih resisten bahwa ini sudah selesai. Dinyatakan tidak ada efek operasi," ujar kuasa hukum Yuliantika, Sri Suparyanti saat ditemui di Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Kamis (2/3/2023).

Namun, dari kacamata Sri, kelumpuhan kliennya diakibatkan tindakan medis yang dilakukan RS tersebut.

Baca juga: Kronologi Wanita Tewas Usai Filler Payudara, Korban Bayar Rp 4 Juta ke Pelaku Malapraktik

"Intinya apapun yang terjadi dengan Ibu Yuliantika, kondisinya saat ini akibat treatment (operasi caesar) yang dilakukan," ujar Sri.

Kata Sri, putusan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) menyatakan adanya pelanggaran kode etik dari dokter yang menangani kliennya.

Lebih lanjut, Sri mengatakan bahwa kliennya mendapatkan suntikan anestesi spinal sebanyak 12 kali, yang seharusnya cukup dilakukan 3 sampai 4.

Apabila suntikan tidak berhasil, maka dilakukan suntikan anestesi umum, bukan justru dilanjut hingga 12 suntikan.

"Tapi kan kondisinya habis operasi begitu, jadi ini kan treatment-nya, intinya harus ada pertanggung jawaban dong," ujar Sri.

Baca juga: Kasus Malapraktik Monica Indah, Polisi: Pelaku Beli Cairan Filler di Toko Online

"Terus bagaimana abis operasi kok bisa begitu? Itu kan balik lagi jawabannya ke treatment," sambung dia.

Tiga tahun berselang, Yuliantika tidak mendapatkan pertanggungjawaban dari pihak RS yang sekarang lepas tangan untuk membiayai perawatannya.

Kini Yuliantika yang didampingi kuasa hukumnya kembali melaporkan dugaan malapraktik tersebut ke Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Tahun 2020, Yuliantika dan pihak RS melakukan mediasi bersama Kementirian Kesehatan RI.

Usai mediasi, Yuliantika mendapat "bantuan" berupa popok dan lainnya, tapi hanya kurang lebih satu tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com