Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Wacana Direlokasi dari Wilayah Depo Pertamina Plumpang, Warga: Enggak Mau ke Rusun!

Kompas.com - 06/03/2023, 21:48 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, mempertanyakan wacana pemerintah yang hendak merelokasi mereka dari lokasi zona merah tersebut.

Sebab, mereka menolak keras jika direlokasi ke rumah susun.

"Relokasi kemana dulu? Kalau ke rumah rusun saya enggak bakal mau," kata Wati, warga RT 006 RW 001 Bendungan Melayu, Koja kepada Kompas.com, Senin (6/3/2023).

Perempuan berusia 51 tahun yang mengungsi ke Markas PMI itu tak rela jika direlokasi paksa ke rumah susun.

Baca juga: Sambut Baik Relokasi TBBM Plumpang, Warga Tanah Merah: Lebih Baik Depo di Tempat Lebih Aman

Wati mengaku telah menguasai lahannya dengan bukti kepemilikan surat hak guna bangunan (HGB) sejak puluhan tahun.

"Saya punya surat kepemilikannya, sertifikat hak guna bangunan, sudah ada. Soalnya (tempat tinggal) saya jauh dari area itu," kata dia.

Hal senada juga diungkapkan Rohayati (53), warga RT 006 RW 001, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Rohayati tak menampik bahwa tempat tinggalnya yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari tembok Depo Pertamina memang tak aman untuk ditempati.

Meski begitu, ia juga menolak direlokasi ke rumah susun.

Baca juga: Heru Budi Lempar Opsi Relokasi Warga Dekat Depo Pertamina Plumpang ke Erick Thohir

"Dipindahkan ke mana? Kalau di rumah susun enggak setuju," kata Rohayati.

Namun, ia bersedia jika relokasi itu sepadan dengan nilai rumah sebelumnya.

"Penginnya kayak tempat ibu yang sekarang, enggak mau tinggal di rumah susun, kan turun naik turun naik, jadi capek, " ujar imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menawarkan kepada warga terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di kawasan Koja, Jakarta Utara, untuk berpindah tempat tinggal.

Baca juga: Erick Thohir Bakal Relokasi TBBM Plumpang ke Lahan Pelindo

Ma'ruf menawarkan itu supaya warga yang tinggal dekat dengan Depo Pertamina Plumpang itu tidak lagi menjadi korban kebakaran di masa yang akan datang.

"Kalau dipindahkan mau?" tanya Ma'ruf kepada sejumlah warga saat mengunjungi lokasi terdampak kebakaran, Sabtu (4/3/2023).

Tawaran Ma'ruf itu lalu disambut dengan jawaban 'mau' oleh warga. Ia lantas menyebut pemerintah akan mempertimbangkan wacana itu.

"Nanti dipikirkan supaya nanti seperti apa, apa dibangun di situ lagi, tapi kan takut nanti kebakaran lagi, nanti dipikirkan ya," ujar Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com