Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murid SMAN 112 Jakarta Berlarian Selamatkan Diri Saat Api Membakar Bangunan Samping Sekolah

Kompas.com - 07/03/2023, 13:35 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para murid SMA Negeri 112 Jakarta berlarian keluar saat kebakaran melanda bangunan semipermanen yang bersebelahan dengan gedung sekolah.

Kebakaran itu terjadi di Jalan Pesanggrahan Nomor 2, RT 010 RW 005, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, pada Selasa (7/3/2023) pagi.

Berdasarkan video amatir yang diterima Kompas.com, murid SMAN 112 tampak panik ketika api melalap bangunan tersebut. Karenanya, mereka berlarian ke luar area sekolah untuk menyelamatkan diri.

Terdengar pula suara dari sejumlah murid yang memanggil kawannya untuk tetap bersama. Dari dalam area sekolah, beberapa orang terlihat mencoba memadamkan api menggunakan alat seadanya.

Baca juga: Paniknya Amanah di Kembangan Diteriaki Kebakaran Saat Memasak, Ternyata Api Sudah Besar di Atas Rumahnya

 

Api yang membakar bangunan pun makin membesar, dengan kepulan asap yang membubung tinggi ke arah langit.

Tampak arus lalu lintas yang dipadati kendaraan, tepat di ruas jalan depan pintu gerbang SMAN 112 Jakarta.

Menurut warga bernama Choirul Anan (23), listrik sempat padam sebelum kebakaran terjadi. Choirul menyebut, api bermula dari lantai dua salah bangunan.

"Kami kira hanya sekadar turun listrik aja karena memang udah sering kejadian kayak gitu. Maksudnya, cuma turun listrik nanti kita naikin lagi (skeringnya)," ujar Choirul saat ditemui Kompas.com di lokasi kebakaran, Selasa.

Namun, lanjut dia, belum sempat sekring dinyalakan kobaran api justru merembet ke bangunan lainnya. Api juga membesar dengan sangat cepat. Choirul yang berada di lokasi kejadian menyebut, si jago merah melalap lima bangunan semipermanen dalam hitungan 2-3 menit.

Baca juga: Warga Ungkap Listrik Sempat Mati Sebelum Api Lalap Bangunan Semipermanen di Kembangan

Setidaknya, ada lima bangunan yang terdir dari bengkel, dua rumah makan, warung kopi, dan tempat servis barang elektronik.

"Ya namanya materialnya mudah terbakar, jadi dari kebakaran yang sedikit sampai nyamber ke semuanya itu berlangsung sangat cepat," ucap dia.

Choirul menduga, kebakaran terjadi karena korsleting. Sebab, api mulai membakar bangunan itu setelah miniature circuit breaker (MCB) yang turun. 

Sementara itu, Kasiops Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Syarifudin mengatakan kebakaran mulanya dilaporkan oleh warga pukul 07.55 WIB.

"Objek terbakar rumah tinggal, pengerahan awal 5 unit mobil pemadam kebakaran dengan 25 personel" ujar Syarifudin dalam keterangannya.

Petugas damkar, sampai di lokasi pukul 07.58 WIB dan bergegas untuk memadamkan api. Api kemudian dilokalisasi pada 08.13 WIB.

"Pengerahan akhir unit dan personel sebanyak 14 unit dan 60 personel," jelas Syarifudin.

Kebakaran dinyatakan selesai pada pukul 08.45 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com