JAKARTA, KOMPAS.com - Mario Dandy Satrio (20) ngotot mengajak korban D (17) adu jotos. Namun, ajakan itu ditolak oleh D karena merasa Mario bukanlah lawan yang sepadan.
Hal itu terungkap dalam rekonstruksi kasus penganiayaan D oleh Mario di Perumahan Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023).
Di tepi jalan area perumahan, Mario yang mengenakan baju tahanan tampak dalam posisi duduk di batas jalan dengan saluran air.
Di sebelahnya, tampak D yang diperankan oleh orang lain.
Baca juga: Beda Gaya Saat Rekonstruksi, Mario Pakai Sepatu Rp 1 Juta, sedangkan Shane Beralas Sandal Rp 30.000
Sementara itu, tersangka Shane Lukas dan pelaku AG (15) yang juga diperankan oleh orang lain tampak bersandar di belakang mobil Jip Rubicon.
Tim penyidik kemudian menerangkan bahwa pada momen ini, Mario mengintimidasi D.
"Setelah menyalakan rokok, MDS menginterogasi korban. Ada ucapan MDS kepada korban yang sifatnya intimidatif," ujar salah seorang penyidik.
Baca juga: Sambil Merokok, Mario Dandy Ajak D ke Belakang Rubicon Miliknya lalu Intimidasi Korban
Penyidik pun membeberkan percakapan antara Mario dengan D. Berikut ini kutipan percakapannya:
Mario: Partai ama gua aja, yuk.
D: Enggak, Dan.
Mario: Kenapa?
D: Enggak sepadanlah.
Mario: Lah, ini gua buncit nih.
D: Gua kan kurus kayak begini, Dan.
Baca juga: Mario Dandy kepada Shane Lukas: Gua Mau Mukulin Orang Nih, Lo Videoin Aja...
Tidak berselang lama kemudian, petugas keamanan perumahan melintas di depan mereka. Petugas keamanan perumahan itu menanyakan apa yang sedang mereka lakukan di sana.
Setelah petugas keamanan perumahan pergi, Mario melanjutkan intimidasinya terhadap D, yakni dengan menyuruhnya push up dan sikap tobat.
Pada saat inilah Mario menghajar D habis-habisan dengan menendang kepala, leher, hingga tubuh D hingga korban tidak sadarkan diri.
Adapun rekonstruksi tersebut dilaksanakan langsung di tempat kejadian perkara (TKP), yakni kawasan Perumahan Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, terdapat kurang lebih 23 adegan dalam aksi penganiayaan korban D yang bakal diperagakan ulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.