"Sampai kita (tim medis) datang, setidaknya ada pertolongan (dari warga yang memahami tata laksana kegawatdaruratan)," sambungnya.
Vicky memaparkan bahwa warga harus memastikan kondisi dirinya, pasien, dan lingkungan sudah aman sebelum memberikan bantuan.
"Misal pasien tidak sadar, kita beri bantuan. Baik itu melalui telepon 112 atau aplikasi Jaki atau JakSehat," tutur dia.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa apabila orang yang dibantu bukan dari keluarga inti, tidak perlu memberikan napas buatan.
"Kalau sudah (diamankan), cek nadi. Kalau enggak ada langsung kasih CPR. Caranya 30 kompresi banding 2 kali napas buatan," imbuh Vicky.
"Kalau orang awam, enggak perlu napas buatan. Cukup kompresi aja," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.