Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menu Diet Kenzi Bayi yang Obesitas: Bubur dan Buah-buahan Jadi Asupan Prioritas

Kompas.com - 12/03/2023, 16:12 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Nur, tante dari Muhammad Kenzi Alfaro mengungkapkan asupan apa saja yang harus diberikan kepada keponakannya tersebut selama menjalani rawat jalan.

Kenzi sendiri adalah bayi berusia 16 bulan yang mengalami obesitas dan sedang menjalani diet agar bobot tubuhnya normal.

"Pola makannya diatur. Jadi sudah ada menu yang ditentukan dokter. Enggak boleh kacang-kacangan, enggak boleh banyak proteinnya," kata Nur kepada wartawan, Minggu (12/3/2023).

Nur menyebut, bubur bayi itu harus menjadi prioritas untuk menjadi asupan makan Kenzi.

Selain itu, buah-buahan juga harus diberikan Kenzi, agar bobotnya bisa berkurang.

Baca juga: Kondisi Terkini Kenzi Balita Obesitas di Bekasi, Berat Badannya Sudah Turun 1 Kilogram

"Harus makan buah juga, walau enggak mau, harus dipaksa. Bubur masak sendiri, buah-buahan, sayur-sayuran. Kalau dikasih protein, dimasukkan ke buburnya tapi sedikit, enggak boleh banyak-banyak," tutur dia.

Meski terkendala biaya, namun hingga kini masih banyak warga yang membantu Kenzi.

"Alhamdulillah bantuan banyak, banyak yang kasih dan datang ke rumah, kasih bantuan susu, popok dan segala macam," imbuh Nur.

Sebagai informasi, Muhammad Kenzi Alfaro adalah seorang bayi berusia 16 bulan yang terserang obesitas dan sempat memiliki bobot tubuh hingga 27 kilogram.

"(Awal lahir) 4 kilogram, pas ada perubahan badannya, umur 6 bulan. (Bobot) dia bertambah terus, naiknya satu kilogram, secara terus-menerus," ujar Ibunda Kenzi, Pitriah di kediamannya di Desa Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Pendapat Ahli soal Kasus Obesitas Bayi Kenzi: Kemungkinan Ada Penyakit Lain Menyertai

Pitriah sendiri tidak mengetahui penyebab anaknya bisa mengalami obesitas. Ia hanya menyebut, bobot anaknya terus naik saat usia 6 bulan.

Terlebih, anaknya selalu mendapat asupan susu formula sejak lahir.

"(Susu) formula pas dari awal karena enggak ASI. Terus, sempat kental manis pas umur satu tahun. Itu karena enggak mampu beli susu formula," ungkap Pitriah.

Saat ini, Kenzi sudah mendapat penanganan dari ahli. Ia mendapat rawat jalan di RSCM Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.

Setidaknya lebih ada 10 orang dokter dari disiplin berbeda yang menangani Kenzi.

Mereka yang dilibatkan adalah dokter ahli gizi anak, ahli jantung anak, ahli paru-paru anak, ahli endokrin anak, ahli rontgen atau pencitraan anak, ahli pencernaan anak, hingga ahli tumbuh kembang anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com