Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Perlu Anda Ketahui Saat Beri Pertolongan Pertama pada Orang dengan Kondisi Gawat Darurat

Kompas.com - 13/03/2023, 06:55 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pengurus Komisariat Persatuan Perawat Indonesia dari Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (DPK PPNI PK3D) DKI Jakarta menggelar simulasi CPR atau cardiopulmonary resuscitation untuk pengunjung car free day (CFD) di Jalan MH Thamrin, Minggu (12/3/2023).

Ketua DPK PPNI PK3D Muhammad Vicky menjelaskan bahwa hal pertama yang perlu dilakukan sebelum menyelamatkan orang dalam kondisi gawat darurat ialah memastikan 3A, yakni aman diri, aman lingkungan, dan aman pasien.

"Pertama, yang harus dilakukan adalah aman diri. Kita sudah aman belum? Kalau belum aman, sama saja menjerumuskan diri sendiri," kata Vicky kepada Kompas.com.

Baca juga: Begini Cara Pertolongan Pertama Jika Bertemu Orang dengan Kondisi Gawat Darurat

"Kalau lingkungan sudah aman, misal dalam kecelakaan, kita pinggirin dulu. Setelah pasien (dalam keadaan) aman, baru kita beri bantuan," tambah dia.

Tata laksana dalam menangani seseorang yang berada dalam kondisi gawat darurat, kata Vicky, juga dapat disebut sebagai alur bantuan hidup dasar (BHD).

“Misal pasien tidak sadar, kita beri bantuan. Baik itu melalui telepon 112 atau aplikasi Jaki atau JakSehat,” jelas Vicky.

Baca juga: Edukasi Pertolongan Pertama Untuk Kurangi Angka Kematian, Ada Pelatihan CPR di Kawasan CFD

Vicky juga menekankan bahwa penolong tidak melulu perlu memberikan napas buatan kepada orang yang bukan keluarga inti.

"Kalau sudah (diamankan), cek nadi. Kalau enggak ada (denyut nadi) langsung kasih CPR. Caranya 30 kompresi banding 2 kali napas buatan," imbuh Vicky.

"Kalau orang awam, enggak perlu napas buatan. Cukup kompresi saja," sambung dia.

Kepada Kompas.com, Vicky menjelaskan bahwa demonstrasi CPR ini bertujuan untuk mengurangi angka kematian dalam kasus kegawatdaruratan.

"Kami yang namanya pusat krisis, belum tentu (semua kasus) gampang kita jangkau. Kalau seandainya banyak orang yang paham kegawatdaruratan, bisa mengurangi tingkat kematian yang mengalami kondisi gawat darurat itu," ujar Vicky.

Ambulans gratis untuk warga ber-KTP DKI Jakarta

Vicky juga memaparkan bahwa warga ber-KTP DKI Jakarta berkesempatan untuk mendapatkan layanan ambulans gratis.

“Bisa telepon 112 atau 119. Apabila bermasalah, bisa lewat aplikasi Jaki atau Jaksehat. Di situ ada tombol ambulans. Masukkan nomor telepon dan tekan tombol tersebut selama tiga detik,” jelas dia.

"Insya Allah dalam 5 menit akan ditelepon oleh petugas kami. Nanti akan terdeteksi lokasinya di mana, kejadiannya apa. Kalau laporannya sudah diterima, akan diluncurkan unit (ambulans)," jelas dia.

Baca juga: Cerita Warga Antusias Belajar CPR di Car Free Day, Supaya Bisa Menolong Saat Ada Kejadian Darurat

Layanan gratis ini juga berlaku pada kasus kecelakaan. Bagi warga dengan KTP domisili luar DKI Jakarta, ada biaya sebesar Rp 450.000. Namun, harga tersebut bergantung pada kondisi, rumah sakit rujukan, dan alat apa yang dibutuhkan oleh pasien.

"Soalnya ambulans kami lengkap. Ada ventilator, ada mesin kejut jantung, dan lainnya. Ambulans kami bisa dibilang semi ICU (intensive care unit)," kata Vicky.

Bagi warga dengan KTP domisili DKI Jakarta, apa pun kondisi dan alat yang dibutuhkan, tidak akan ada pungutan biaya. "Bagi warga DKI, mau rumah sakit atau alat apa saja yang dipakai, tetap gratis," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com