Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/03/2023, 15:23 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah warga antusias berpartisipasi mengikuti demonstrasi Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resutisasi Jantung Paru di car free day (CFD), Minggu (12/3/2023).

Salah satu warga, Merta (37) merasa demonstrasi seperti ini penting untuk mengantisipasi kondisi gawat darurat.

"Melalui ini kita bisa bantu dan jadi bermanfaat buat orang lain. Acara ini bagus banget," kata dia kepada Kompas.com.

Berdasarkan pantauan Kompas.com saat demonstrasi berlangsung, Merta terlihat aktif bertanya kepada pembimbing demonstrasi.

Ia ingin memastikan bahwa CPR yang dilakukannya sudah sesuai dengan arahan.

Baca juga: Meski Mendung dan Gerimis, Car Free Day Sudirman Masih Ramai Pengunjung

"Tadi disebutin kita harus mengamankan 3A, yaitu area diri sendiri, area korban, dan area sekitar," kata dia.

Merta berharap ke depannya ada lebih banyak pelatihan seperti ini untuk masyarakat umum.

"Pelatihan ini penting banget. Saya kalau lihat kejadian darurat, saya mau bantu, tapi bingung. Saya enggak ada ilmunya," jelas Merta.

"Penting ilmu pengetahuan pertolongan pertama ini. Siapa tahu kita bisa berguna buat orang lain. Kalau kita menemukan suatu kondisi yang tidak baik, ketemu korban, minimal kita bisa bantu dan berguna buat orang lain," sambungnya.

Sementara itu, partisipan lain yang bernama Dani (45) mengatakan bahwa dia ingin belajar tata laksana CPR karena hobi mendaki gunung.

"Soalnya kan saya hobi naik gunung. Jadi, kita sering nemuin kejadian darurat, harus bisa nanganin. Misalnya di pos (pendakian) enggak ada yang bisa (paham) medis. Jadi kita bisa merespons (membantu)," jelas Dani.

Baca juga: Konser Hari Kedua Blackpink, Polda Metro Jaya Kembali Terjunkan 1.022 Personel Gabungan di GBK

Dani yang juga bekerja sebagai bagian dari Tim SAR mengaku senang dengan adanya pelatihan tersebut.

"Saya senang sekali, nambah wawasan saya juga, soalnya saya ikut TIM SAR juga. Semoga masyarakat umum semua bisa (mengerti cara) menanggulangi bencana apapun yang kita enggak tahu kapan datangnya," pungkas dia.

Demonstrasi CPR ini digelar oleh Dewan Pengurus Komisariat Persatuan Perawat Indonesia dari Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (DPK PPNI PK3D) DKI Jakarta untuk mengurangi angka kematian dalam kasus kegawatdaruratan.

"Kami yang namanya pusat krisis, belum tentu (semua kasus) gampang kita jangkau. Kalau seandainya banyak orang yang paham kegawatdaruratan, bisa mengurangi tingkat kematian yang mengalami kondisi gawat darurat itu," ujar Ketua DPK PPNI PK3D Muhammad Vicky kepada Kompas.com.

Baca juga: 2 Bocah Laki-laki Tewas Tenggelam Saat Hendak Cari Ikan di Danau Perumahan Bekasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tahanan Titipan di Lapas Tangerang yang Kabur Ditangkap Kembali di Rumah Orangtua

Tahanan Titipan di Lapas Tangerang yang Kabur Ditangkap Kembali di Rumah Orangtua

Megapolitan
Pengusul Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden Berharap Putra-Putri Betawi Dipilih Pimpin Jakarta

Pengusul Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden Berharap Putra-Putri Betawi Dipilih Pimpin Jakarta

Megapolitan
Tak Pernah Terlihat Cekcok dengan AMW, Wanita Tewas Terlakban Justru Sering Diledek Pengantin Baru

Tak Pernah Terlihat Cekcok dengan AMW, Wanita Tewas Terlakban Justru Sering Diledek Pengantin Baru

Megapolitan
Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Megapolitan
Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Megapolitan
Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Megapolitan
Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Megapolitan
Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Megapolitan
AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Megapolitan
Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Megapolitan
Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Megapolitan
Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Megapolitan
Pemilik Kontrakan TKP Wanita Terlakban di Cikarang Timur: Mereka 'Ngaku' Suami Istri

Pemilik Kontrakan TKP Wanita Terlakban di Cikarang Timur: Mereka 'Ngaku' Suami Istri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com