Saat itu, korban dengan teman-temannya menyebrang dari arah Cibinong, kemudian ada tiga pelajar lain menggunakan sepeda motor dan membacoknya.
"Yang ngebacok dari arah Cibinong ke Bogor ada tiga orang. Disabet dari belakang. Pakai motor semua. Satu motor 3 orang. Pakai pedang," jelas Andre.
Dalam keadaan terluka parah, korban sempat berjalan masuk ke sebuah gang sambil tergontai-gontai menahan sakit.
Sesaat kemudian korban tersungkur tepat di depan gang setelah tak kuat menahan rasa sakit di wajah dan lehernya.
Baca juga: Anggota Gangster yang Bacok Lawannya hingga Tewas Saat Tawuran di Ciracas Terancam 8 Tahun Penjara
Teman korban yang melihat kejadian tersebut berteriak meminta pertolongan. Para pengendara dan warga sekitar pun juga langsung memanggil ambulans.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, korban sempat dituntun untuk membaca kalimat syahadat oleh seorang warga bernama Euway.
Euway bilang saat itu korban hanya bisa merintih kesakitan. Kemudian, Euway minta korban untuk membaca kalimat syahadat di dalam hati.
Namun, pada akhirnya korban menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat.
Baca juga: Terbakar Cemburu, Pelajar Bacok Pelajar di Kawasan Tambora Usai Pulang Sekolah
Terkait tewasnya AS, Bismo mengatakan bahwa itu disebabkan luka terbuka akibat sabetan pedang.
"Adapun korban alami luka terbuka di bagian tubuhnya. Akibat sajam," tutur Bismo.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Detik-detik Siswa SMK Bina Warga 1 Kota Bogor Tewas Dibacok di Simpang Pomad, Pelaku Bonceng Tiga. (Penulis : Reynaldi Andrian | Editor : Yudistira Wanne).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.