Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggal 15 Maret Hari Memperingati Apa?

Kompas.com - 14/03/2023, 23:00 WIB
Tari Oktaviani

Penulis

KOMPAS.com - Tanggal 15 Maret 2023 jatuh pada hari Rabu. Tanggal 15 Maret untuk tahun 2023 ini ditetapkan sebagai Hari Hak Konsumen Sedunia.

Selain itu, tanggal 15 Maret juga diperingati sebagai hari lain. Berikut peringatan dan perayaan yang jatuh pada tanggal 15 Maret 2023:

Hari Hak Konsumen Sedunia

Tanggal 15 maret setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Konsumen Sedunia atau yang dikenal dengan World Consumer Rights Day.

Adanya hari ini sebagai momentum untuk melindungi hak-hak konsumen di pasar. Perayaan ini ditetapkan oleh organisasi yang fokus pada konsumen bernama Consumers International.

Hari ini dilatar belakangi oleh pidato Presiden AS John F. Kennedy yang mengemukakan masalah hak-hak konsumen pada 15 Maret 1962.

Melansir dari situs resmi Consumers International, tahun 2023 ini mengambil tema 'Memberdayakan Konsumen Melalui Transisi Energi Bersih'. Diharapkan adanya dukungan terhadap konsumen menciptakan energi berkelanjutan secara global.

Perayaannya di Indonesia sendiri biasanya dilakukan dengan mengadakan diskon dan promo khusus terhadap konsumen. 

Hari Memerangi Islamofobia

Selain Hari Hak Konsumen, dunia juga merayakan Hari Memerangi Islamofobia. Hari Memerangi Islamofobia ditetapkan oleh PBB setiap tanggal 15 Maret. 

Hari Memerangi Islamfobia dilatarbelakangi oleh kejadian tahun 2019 di Christchurch, Selandia Baru dimana seorang penembak melepaskan tembakan di dalam dua masjid yang menewaskan 51 orang dan melukai 40 orang lainnya.

Melansir National Today, sejumlah negara masih ada prasangka terhadap Islam yang dianggap sebagai kekuatan geopolitik atau sumber terorisme. Oleh karena itu dengan adanya Hari Memerangi Islamofobia bisa meningkatkan kesadaran bahwa terorisme bukan identik dengan Islam.

Baca juga: Hak-hak Konsumen Menurut UU Perlindungan Konsumen

Honen Matsuri

Honen Matsuri merupakan perayaan setiap tanggal 15 Maret di Jepang untuk merayakan kesuburan dan panen. 

Dalam perayaan ini orang Jepang seperti pasangan berdoa dan berharap untuk mengandung anak. Sementara petani berdoa untuk tahun panen yang sukses.

Perayaan Honen Matsuri biasa diadakan di kuil Tagata. Dalam perayaan itu, pendeta membersihkan jalan yang akan digunakan untuk prosesi dengan menaburkan garam. Lalu ada pembawa membawa lingga kayu seberat 882 pon dan mengaraknya melewati jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com