Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koper Merah yang Ditemukan di Bogor Sempat Dikira Berisi Uang, Ternyata Potongan Mayat Pria

Kompas.com - 15/03/2023, 17:36 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BOGOR, KOMPAS.com - Penemuan sesosok mayat dalam koper membuat geger warga Kampung Baru, Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Rabu (15/3/2023).

Mayat tersebut ditemukan di pinggir jalan yang berada di seberang permukiman warga.

Salah satu warga yang berada di lokasi kejadian, yakni Isah (46) mengatakan bahwa koper tersebut pertama kali ditemukan oleh adik iparnya sekitar pukul 07.30 WIB.

Baca juga: Ada Mayat Dalam Koper di Bogor, Diduga Korban Mutilasi

Isah menjelaskan, saat itu adik iparnya hendak pergi bekerja. Akan tetapi, sebelum berangkat kerja, adik iparnya mengajak anaknya untuk berkeliling mengendarai motor di sekitar lokasi koper berisi mayat berada.

"Dia (adik ipar Isah) nanya ke temennya itu koper lu bukan? Terus kata temennya bukan, saya becandain duit kali isinya," ujar Isah, Rabu (15/3/2023), dilansir dari TribunnewsBogor.com.

Karena merasa penasaran, Isah bersama adik iparnya dan tiga orang lainnya mendekati koper berwarna merah tersebut.

Kemudian, mereka membuka koper tersebut sampai akhirnya terkejut dengan isinya.

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Dalam Koper Merah di Bogor, Korban Dimutilasi

"Pas dibuka sedikit keliatan pantatnya aja, pas dilebarin keliatan punggungnya orang itu. Tangannya ada, kaki sama kepalanya engga ada," ungkap Isah.

Karena hanya melihat sekilas, Isah sempat menduga bahwa korban adalah seorang perempuan, karena posisi korban menghadap ke tanah dan ia tak berani untuk bertindak lebih jauh.

Namun, hal itu terbantahkan setelah tim Inafis Polres Bogor tiba di lokasi, yang mana korban merupakan seorang pria.

Baca juga: Potongan Mayat Dalam Koper di Bogor Bakal Dibawa ke RS Polri

Setelah menemukan mayat di dalam koper, Isah melaporkan kepada ketua RT setempat untuk menidaklanjuti temuan tersebut.

Berita ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Warga Sempat Mengira Koper Merah di Tenjo Bogor Berisi Uang, Ternyata Korban Mutilasi. (Penulis : Muamarrudin Irfani | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com