Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/03/2023, 07:39 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Beberapa titik jalan utama di Kota Bekasi mengalami kerusakan. Salah satunya yakni Jalan I Gusti Ngurah Rai dekat flyover Kranji.

Warga sekitar mengeluhkan, jalan tersebut kerap diperbaiki Pemerintah Kota Bekasi. Namun, tak lama kemudian rusak lagi.

Setiap musim hujan seperti sekarang, warga merasakan dampaknya. Air jadi lebih cepat menggenang walau hujan turun dengan intensitas sedang.

Baca juga: Hujan dan Drainase Buruk Bikin Jalan Akses Menuju Jakarta dari Kranji Penuh Lubang

Pemkot Bekasi melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Mata Air (BMSDA) akhirnya memberi tanggapan untuk menyikapi banyaknya aduan warga di media sosial.

Mereka berencana memperbaiki sejumlah titik jalan rusak menjelang Idul Fitri 2023.

Keluhan warga

Pada Rabu (15/3/2023), Kompas.com bertemu warga setempat, Wiwin (51), yang kebetulan sedang berada di lokasi jalan rusak dekat flyover Kranji.

Wiwin mengatakan, Pemkot Bekasi sudah sering menambal jalan berlubang tersebut, tetapi tak lama kemudian rusak lagi.

"Membahayakan pengguna jalan, sudah gitu di sini banjir kan jadi enggak kelihatan lubang atau enggaknya," ujar Wiwin.

Baca juga: Keluhkan Jalan Sultan Agung Kranji Banyak Lubang dan Banjir, Warga: Sering Diperbaiki, Sebulan Kemudian Rusak Lagi

Bukan hanya dilintasi pengendara motor dan mobil, jalan penghubung akses ke DKI Jakarta itu juga kerap diakses truk-truk berukuran besar yang mengangkut barang.

"Kalau ini kan termasuk jalan utama. Harapannya, bahannya (bagus) ya. Ini mah kayaknya bahan (kualitas aspal) dikurangin, jadinya kekuatannya enggak lama," ujarnya.

Jalan dekat flyover Kranji prioritas utama

Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi memastikan segera memperbaiki sejumlah jalan rusak.

Priotitas utama tertuju pada Jalan I Gusti Ngurah Rai di dekat Stasiun Kranji, yang belakangan mendapat perhatian karena dianggap membahayakan pengendara, terlebih saat hujan.

"Untuk yang prioritas itu yang di samping flyover Kranji, akan dilakukan pembetonan. Namun, lagi proses untuk persiapan pengadaannya," kata Plt Sub Koordinator Pemeliharaan Jalan DBMSDA Kota Bekasi Ridwan Muarief.

Sejauh ini, sudah ada penambalan jalan rusak seperti di Jalan I Gusti Ngurah Rai walau belum semua diperbaiki.

Kendala cuaca

Proses perbaikan jalan terkendala cuaca. Beberapa waktu belakangan, Kota Bekasi memang kerap dilanda hujan.

"Karena kan kemarin kendala hujan dan cuaca, yang di Cipendawa juga kami lagi ngaspal terkendala hujan ternyata," katanya.

Baca juga: Banyak Jalan Rusak, Dinas BMSDA Bekasi Prioritaskan Perbaiki Jalan Dekat Flyover Kranji

Penanganan optimal perbaikan jalan agar tak gampang rusak harus dilakukan dengan beton. Namun, hal itu tak bisa direalisasikan karena hujan.

"Cuma kan untuk Tim Sitambal melakukannya pengecoran beton belum bisa. Karena musim hujan juga kalau kita aspal kan juga kurang bagus, secara optimalnya pakai beton," tutur dia.

Perbaiki sebelum Lebaran

Menjelang puasa dan Lebaran 2023, Dinas BMSDA akan terus melalukan perbaikan jalan rusak serta sistem drainase di jalan tersebut.

"Jadi misalkan kayak lagi tambal di Ngurah Rai ada genangan di situ, nanti kami bersihkan juga tali airnya," ujar Ridwan.

"Ya mudah-mudahan dengan upaya tersebut beberapa jalan yang ada bisa awet," imbuh dia.

Upaya tersebut terus digalakkan, supaya para pemudik merasa nyaman melintasi jalan-jalan di Kota Bekasi menuju kampung halaman.

"Sebelum bulan puasa dan mudik. Kami tetap keliling juga, tiap hari ada jadwalnya perbaikan jalan," jelas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tarif Maksimal LRT Jabodebek Jadi Rp 20.000, Warga: Lebih Murah Naik Motor

Tarif Maksimal LRT Jabodebek Jadi Rp 20.000, Warga: Lebih Murah Naik Motor

Megapolitan
Senja Kala Maskot Jakarta: Saat Elang Bondol dan Salak Condet Kian Hilang Tergerus Zaman

Senja Kala Maskot Jakarta: Saat Elang Bondol dan Salak Condet Kian Hilang Tergerus Zaman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Pemprov Persiapkan Kebutuhan Penggantian KTP Warga Setelah Ibu Kota Pindah

DPRD DKI Minta Pemprov Persiapkan Kebutuhan Penggantian KTP Warga Setelah Ibu Kota Pindah

Megapolitan
Imbas Bentrokan Ormas di Bekasi, Benda Mirip Peluru Nyasar ke Rumah Warga

Imbas Bentrokan Ormas di Bekasi, Benda Mirip Peluru Nyasar ke Rumah Warga

Megapolitan
Pilih Bertahan di Tenda, Warga Kampung Bayam Sebut Ada Kesepakatan dengan Lurah

Pilih Bertahan di Tenda, Warga Kampung Bayam Sebut Ada Kesepakatan dengan Lurah

Megapolitan
Perawatan Sultan Korban Kabel Fiber Optik, Kini Dokter Fokus pada Kerongkongan dan Pita Suara

Perawatan Sultan Korban Kabel Fiber Optik, Kini Dokter Fokus pada Kerongkongan dan Pita Suara

Megapolitan
Pemprov DKI Sediakan Fasilitas Uji Emisi Gratis di 7 Terminal Bus, Cukup Bawa STNK

Pemprov DKI Sediakan Fasilitas Uji Emisi Gratis di 7 Terminal Bus, Cukup Bawa STNK

Megapolitan
Warga Kampung Bayam Ingin Diajak Diskusi Cari Solusi Tentukan Nasib

Warga Kampung Bayam Ingin Diajak Diskusi Cari Solusi Tentukan Nasib

Megapolitan
Soal Dugaan Pungli di SMAN Depok, Disdik Jabar: Bukan Pungutan, tapi Galang Sumbangan

Soal Dugaan Pungli di SMAN Depok, Disdik Jabar: Bukan Pungutan, tapi Galang Sumbangan

Megapolitan
Maxim Bantah 'Suspend' Akun Ojol yang Turunkan Penumpang Tak Pakai Helm

Maxim Bantah "Suspend" Akun Ojol yang Turunkan Penumpang Tak Pakai Helm

Megapolitan
Kejaksaan: Ada Bukti Kekerasan pada Hasil Visum Murid yang Dicabuli Guru Les Privat di Cengkareng

Kejaksaan: Ada Bukti Kekerasan pada Hasil Visum Murid yang Dicabuli Guru Les Privat di Cengkareng

Megapolitan
Saat Toleransi di Depok Kembali Diuji dengan Adanya Penggerudukan Kapel...

Saat Toleransi di Depok Kembali Diuji dengan Adanya Penggerudukan Kapel...

Megapolitan
Tak Hanya Sidak 'Water Mist', Wali Kota Jaksel Juga Tanam Pohon di 'Rooftop' Gandaria City untuk Kurangi Polusi

Tak Hanya Sidak "Water Mist", Wali Kota Jaksel Juga Tanam Pohon di "Rooftop" Gandaria City untuk Kurangi Polusi

Megapolitan
Warga Kampung Bayam Cabut Gugatan Terhadap Pemprov DKI dan Jakpro di PTUN Jakarta

Warga Kampung Bayam Cabut Gugatan Terhadap Pemprov DKI dan Jakpro di PTUN Jakarta

Megapolitan
Berharap Salak Condet Tetap Lestari di Tanah Jakarta...

Berharap Salak Condet Tetap Lestari di Tanah Jakarta...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com