"Sudah yakin nyampe ya?" tanya Teddy.
"Kalau nyampe diterimanya ya diterima, Pak. Karena kan saya yang kasih lewat buku, dimasukkan ke buku," jawab Rakhma.
Teddy memastikan apakah buku yang diselipkan surat ajakan untuk bergabung menjadi satu kubu itu sampai di tangan Dody.
Kepada Teddy, Rakhma sekali lagi mengaku sudah memberikannya ke Dody. Teddy Minahasa lalu menjelaskan bahwa mereka sesungguhnya telah diincar oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
"Saya dapat informasi dari kepala BIN memang ini udah diincar lama, dibuntuti, padahal tujuan kita kan enggak gitu. Tujuan saya itu supaya Dody bisa nangkep si Anita, lalu saya bisa usulkan ke Bukittinggi lagi kan gitu," sebut Teddy.
Jenderal bintang dua itu juga berencana untuk menyalahkan terdakwa lain, yakni Syamsul Ma'arif. Apabila nantinya Dody dipecat dari kepolisian, Teddy juga berjanji bakal memberikan pekerjaan kepadanya.
Baca juga: Teddy Minahasa ke Istri AKBP Dody: Kalau Dua-duanya Masuk Penjara, Siapa yang Bisa Tolong?
"Kalau sekarang posisinya Dody jadi satu sama Anita, lawyer-nya sama justru akan memberatkan Dody. Mana bisa lawyer enggak dibayar begitu, dibayar oleh negara berapa dia. Jadi pasti mengikuti apa maunya penyidik," terang Teddy.
Dalam percakapan itu, Teddy turut menjamin bahwa dengan bersekutu dengannya Dody bakal mendapatkan hukuman lebih ringan. Sehingga dia meminta agar Rakhma menyampaikan pada Dody untuk kambing hitamkan Syamsul Ma'arif.
"Maksudnya buang badan? Ama enggak ngerti itu Pak, izin," ucap Rakhma.
"Ya maksudnya, ini barang itu punyanya si Arif. Misalkan itu ada barang di Dody 2 kilo, bilang aja punyanya Arif. Enggak tahu isinya apa, kayu apa kek," tutur Teddy.
Rakhma menyatakan bakal berkomunikasi terlebih dahulu dengan Dody soal permintaan Teddy. Sebab, sebelumnya Dody menyebut jika bergabung dengan Teddy dia khawatir akan menjadi sorotan.
Mendengar pernyataan itu, Teddy bersikukuh meminta agar Dody bergabung dengannya.
"Jadi desak saja Dody-nya biar satu lawyer tapi nanti benderanya kita pisah, jadi orangnya beda," jelas Teddy.
Rekaman via telepon itu terus diputar dalam persidangan. Rakhma pun berkata, bakal menyampaikan permintaan Teddy kepada Dody. Teddy bahkan mengintervensi Rakhma agar Dody bisa bergabung di dalam kubunya.
"Prinsipnya Bapak bilang jangan saling menjatuhkan, kita saling mendukung merapatkan barisan gitu saja. Caranya ya jadi satu lawyer ini, lawyer dari penyidik dicabut. Kalau dia bilang takut jadi sorotan, nanti kita split pakai benderanya beda walau satu kubu," imbuh Teddy.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.