Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Kambing Hitam Teddy Minahasa dalam Kasus Narkoba, Peran Syamsul Ma'arif: Kaki Tangan Dody dan Tukar Sabu

Kompas.com - 16/03/2023, 10:06 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Syamsul Ma'arif mendadak jadi perhatian lantaran diduga akan dijadikan kambing hitam dalam pusaran peredaran sabu yang dikendalikan Inspektur Jenderal Teddy Minahasa.

Siasat itu terungkap dalam sidang lanjutan kasus peredaran narkotika jenis sabu dengan terdakwa Ajun Komisaris Besar (AKBP) Dody Prawiranegara, Rabu (15/3/2023).

Tim penasihat hukum AKBP Dody Prawiranegara menghadirkan istri Dody, Rakhma Darma Putri, dan ayah kandungnya, Irjen (Purn) Maman Supratman, sebagai saksi meringankan.

Kedua saksi itu membeberkan rencana jahat Teddy terhadap terdakwa lain yang terlibat dalam pusaran peredaran sabu, yakni Syamsul Ma'arif.

Setelah tak berhasil mengintervensi ayah Dody, Teddy langsung menghubungi Rakhma. Dari percakapan itulah terungkap rencana jahat Teddy yang ingin mengkambinghitamkan Syamsul Ma'arif.

Baca juga: Teddy Minahasa Telepon Ayah AKBP Dody untuk Ajak Kerja Sama, Ini Isi Percakapannya

Syamsul Ma'arif tukar sabu dengan tawas

Syamsul Ma'arif merupakan orang kepercayaan AKBP Dody Prawiranegara. Saat ini, Syamsul juga sudah ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus peredaran sabu ini.

Syamsul pernah dihadirkan sebagai saksi mahkota dari jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang Teddy Minahasa pada Kamis (23/3/2023).

Dalam kesaksiannya, Syamsul mengatakan Dody pernah bercerita bahwa ia diminta untuk menyisihkan barang bukti sabu sebanyak 12 kilogram saat acara makan malam di Hotel Santika Bukittinggi, Sumatera Barat pada 20 Mei 2022.

Syamsul sempat menyarankan agar Dody tak menjalankan permintaan Teddy lantaran terlalu berisiko. Pada 21 Mei 2022, Dody menujukkan percakapannya dengan Teddy melalui WhatsApp.

Baca juga: Buka-bukaan, Ayah dan Istri AKBP Dody Beberkan Ajakan Persekongkolan Jahat Teddy Minahasa dalam Kasus Narkoba

"Di situ saya baca 'mainkan ya Mas, minimal seperempat' di situ saya bertanya 'Bang ini betul?'," papar Syamsul saat itu.

Menurut Syamsul, Dody pun memintanya untuk mencari tawas. Namun, saat itu Syamsul mengaku menolak permintaan Dody.

Namun eks Kapolres Bukittinggi itu bersikukuh meminta tolong kepada Syamsul untuk mencari tawas dan menukarnya dengan barang bukti sabu.

"Pak Dody bilang 'Tolonglah bro, saya tidak mau melibatkan anggota saya' lalu dia bilang kepada saya hanya sebatas menukar saja," terang Syamsul.

Setelah membeli 10 kilogram tawas dari salah satu toko online, Syamsul menukar barang bukti sabu seberat 5 kilogram dengan tawas yang dibawanya.

Baca juga: Pecahnya Tangis AKBP Dody di Persidangan: Prestasi Saya Dihancurkan Jenderal Bintang Dua

Mengaku sebagai Dody pada Linda

Syamsul merupakan asisten Dody yang turut mengirim paket sabu dari Bukittingi, Sumatera Barat, ke Jakarta.

Halaman:


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com