Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Lafalkan Pancasila, Plt Wali Kota Bekasi Disebut Grogi karena Tekanan Massa

Kompas.com - 20/03/2023, 21:52 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pakar Komunikasi dari Universitas Bhayangkara Bekasi, Aan Widodo ikut mengutarakan pendapatnya soal kesalahan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto ketika salah melafalkan bunyi pasal ke-4 Pancasila.

Aan mengatakan, kesalahan tersebut diduga karena tekanan massa yang hadir.

"Misalnya antusias dan tekanan massa. Plt Wali Kota sangat antusias dengan acaranya atau karena massanya banyak, jadi dia grogi," kata Aan kepada wartawan, Senin (20/3/2023).

Meski begitu, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi ini juga mengkritik soal kesalahan yang terjadi kepada Tri Adhianto.

Sebab, sebagai sosok pemimpin daerah, sudah seharusnya insiden itu tidak terjadi.

Baca juga: Salah Lafalkan Pancasila di Hadapan Publik, Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Minta Maaf

"Karena (Plt Wali Kota) sebagai representatif dari wilayahnya. Lebih lanjut, bisa menunjukkan atau merepresentasikan diri dan cintanya kepada Pancasila," kata dia.

Untuk menghindari hal tersebut terjadi di kemudian hari, lanjut Aan, ia menyarankan kepada pemimpin daerah Kota Bekasi tersebut untuk mempersiapkan segala sesuatu.

Terlebih ketika berbicara di depan khalayak umum.

"Ke depannya mungkin harus well prepared, terutama liat segmen (acara dan situasi)," tutup Aan.

Sebagai informasi, sebuah video singkat yang memperlihatkan Tri Adhianto salah melafalkan Pancasila beredar luas di media sosial.

Momen itu terjadi saat Tri menghadiri acara "Bekasi Bershalawat" di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi Selatan, Sabtu (18/3/2023).

Baca juga: Salah Lafalkan Pancasila, Plt Wali Kota Bekasi Grogi karena Berdiri di Samping Ulama dan Habib

Kesalahan itu terjadi saat Tri melafalkan sila ke-4 Pancasila di hadapan para ulama dan masyarakat yang saat itu hadir.

"Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam perwakilan," ucap Tri dalam video yang dilihat Kompas.com.

Potongan video singkat itu kemudian langsung tersebar di grup-grup WhatsApp dan berbagai akun media sosial.

Terkini, Tri sudah meminta maaf secara terbuka kepada publik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com