Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sekadar Larang Impor Pakaian Bekas, Teten Klaim Pemerintah Punya Banyak Program untuk Bantu UMKM

Kompas.com - 21/03/2023, 14:45 WIB
Rizky Syahrial,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop-UKM) Teten Masduki menjelaskan, pemerintah mempunyai banyak program untuk memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Oleh karena itu, ia menegaskan, upaya pemerintah melindungi UMKM tak terbatas hanya dengan melarang impor baju bekas.

"Sekarang kalau anak-anak muda sekarang mau bikin sepatu, mau bikin kosmetik, mau bikin pakaian sekarang sudah banyak ekosistem yang memudahkan itu," ujar dia saat ditemui Kompas.com, Senin (20/3/2023).

Baca juga: Penampakan Gudang Penyimpanan Baju Bekas Impor di Bekasi yang Digerebek Polisi

Menurut dia, banyak aplikasi digital untuk para penjual yang sudah disiapkan pemerintah.

Pelaku UMKM pun bisa memanfaatkan berbagai aplikasi itu asal mereka mempunyai desain terhadap produknya.

"Banyak aplikasi digital yang penting penjual punya desainnya, dan desainnya bagus ya," jelas Teten.

Teten menuturkan, di zaman modern ini, banyak produsen yang bisa membuat barang dagangannya dengan tidak harus mempunyai pabrik.

Bahkan kata dia, pemerintah sudah menyiapkan ekosistem digital untuk para produsen lokal tersebut.

"Jadi bukan lagi model pelatihan-pelatihan zaman dulu, kami (pemerintah) sekarang sudah menyiapkan ekosistem digital ya termasuk untuk akses pembiayaan, akses bahan baku, akses pasar," papar dia.

Baca juga: Mengapa Pemerintah Larang Impor Pakaian Bekas?

Teten pun mengeklaim, dengan bantuan pemerintah itu, sudah banyak UMKM yang menghasilkan produk berkualitas.

Sebagai bukti hasil produksi lokal tersebut, Teten mengatakan, Presiden Joko Widodo pun turut memakai sepatu hasil produksi anak bangsa.

"Bagus dong itu (hasilnya). Enggak mungkin kan Pak Jokowi pakai sepatu kalau kualitasnya jelek," terang Teten.

Teten pun memamerkan sepatu produksi anak bangsa, yang ia pakai sehari-hari sebagai menteri.

Menurut Teten, sepatu bermerek Fortune yang diproduksi dari Bandung, Jawa Barat, ini sudah dijual di Jepang.

Bahkan, sepatu tersebut dijual dengan harga Rp 4 juta sampai Rp 5 juta di Jepang.

"Ini saya juga pakai sepatu merek Fortune, kalau di jepang Rp 4 juta sampai Rp 5 juta buatan Bandung, pabrik peralatannya udah sekelas Italia. Enggak kalah dengan produk dari luar," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com