Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Petugas Kebersihan Dapat Uang Segepok karena Jujur Kembalikan Dompet Hotman Paris...

Kompas.com - 23/03/2023, 16:32 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas kebersihan di sebuah mal, Edi Sonjaya (29), tak kuasa menahan haru saat diberi sejumlah uang usai mengembalikan dompet pengacara Hotman Paris.

Awalnya, Edi sempat menolak uang Rp 200.000 yang diberikan Hotman Paris ketika mengembalikan dompet berisi uang Rp 70 juta tersebut.

Dompet pengacara kondang itu hilang di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (22/3/2023), dan ditemukan oleh Edi.

Keesokan harinya, Hotman kembali mengunjungi Edi bersama seorang pengusaha yang juga rekan kerjanya, Andrew Susanto.

Mendengar cerita dari Hotman, Andrew pun memberikan segepok uang yang dibungkus amplop putih kepada Edi.

Baca juga: Pamerkan Rp 70 Juta di ke Petugas Kebersihan yang Temukan Dompetnya, Hotman Paris: Ah Nyesel Lu!

Edi yang sudah 8 tahun bekerja sebagai petugas kebersihan sempat menolak pemberian dari Andrew.

"Tapi, saya ikhlas buat Bang Hotman," kata Edi.

"Iya, saya juga ikhlas," ucap Andrew sambil tertawa.

Geram melihat sikap Edi yang menolak pemberian Andrew, Hotman pun langsung mengambil uang itu dan memasukkannya ke kantong celana Edi.

"Ini masukin dulu, ditolak lagi, kemarin lu juga tolak uang gue. Nih gue masukin nih," ucap Hotman.

Edi tampak terharu menerima uang tersebut.

Baca juga: Belajar Kerja Jujur dari Edi Sonjaya, Petugas Kebersihan yang Kembalikan Dompet Hotman Paris...

Ia berniat akan menggunakan pemberian itu untuk biaya persalinan sang istri.

“Buat operasi, persalinan,” ujar Edi dengan mata berkaca-kaca.

Belajar jujur dari orangtua

Edi mengaku tak tergiur mengambil isi dompet yang bernilai puluhan juta tersebut karena merasa kejujuran itu penting.

Ia juga tidak mau menerima imbalan yang diberikan Hotman langsung saat dompet itu kembali ke tangan sang pengacara.

"Saya ikhlas. Orangtua saya yang mengajarkan," kata Edi yang seketika tangisnya pecah di sela-sela wawancara.

Baca juga: Alasan Petugas Kebersihan Kembalikan Dompet dan Tolak Uang Hotman Paris: Saya Ikhlas

Saat ditanya alasannya menangis, Edi mengaku terharu saat mengingat pentingnya nilai yang ditanamkan orangtua padanya.

"Orangtua selalu mengingatkan kejujuran itu lebih penting. Terima kasih buat orangtua yang sudah mendidik saya sampai saat ini," kata Edi sambil menyeka air mata.

(Penulis : Baharudin Al Farisi/ Editor : Ihsanuddin, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com