Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Rawit di Tangsel Naik, Pembeli: Bikin Makin Susah, Bulan Puasa Serba Mahal

Kompas.com - 23/03/2023, 16:36 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Harga bahan pokok, terutama cabai, yang naik di Pasar Serpong, Tangerang Selatan, membuat pusing ibu rumah tangga (IRT) bernama Icha (28).

Meskipun mahal, Icha yang sudah memiliki anak dua, tetap membeli bahan pokok untuk kebutuhan makan keluarga kecilnya.

"Bikin makin susah ya karena ini kan bulan puasa serba mahal, sedangkan kebutuhan buat buka puasa sama sahur itu banyak," kata Icha (28) ibu rumah tangga, di Pasar Serpong, Tangsel, Kamis.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Melonjak, Pembeli: Emak-emak Menjerit, Kantongnya Jebol

Menurut Icha, yang paling terasa ketika bahan pokok naik yakni kala munggahan atau berkumpul dan makan-makan bersama keluarga besar.

"Apalagi yang ngumpul keluarga otomatis bertambah lagi dong biaya untuk beli bahan-bahan dapur," kata dia.

Terlebih lagi, Icha mengatakan, keluarganya menyukai makanan pedas.

"Pokoknya sambal itu wajib kalau makan. Enggak ada sambal enggak enak makan, tapi buat dapatin sambal bikin enggak enak kantong," ujarnya.

Baca juga: Beras dan Cabai Naik, Cek Rata-rata Harga Pangan di Jakarta

Oleh karenanya, Icha sangat keberatan dengan naiknya harga bahan pokok saat Ramadhan dan jelang Idul Fitri.

Icha bahkan sudah memperkirakan adanya kenaikan harga daging menjelang hari raya nanti.

"Jadi saya sebenarnya sangat keberatan, kenapa pemerintah enggak mikirin buat subsidi daging saja biar orang enggak mampu juga bisa ngerasain nikmatnya menu masakan enak Ramadhan," ujar dia.

"Soalnya juga enggak semua orang mampu beli daging, ada yang mungkin cuma sekali setahun doang beli daging," sambungnya.

Imbas kosongnya pasokan

Sebelumnya diberitakan, harga bahan pokok seperti cabai rawit melonjak di pasar tradisional, tepatnya di Pasar Serpong, Tangerang Selatan.

Pada hari pertama puasa di Ramadhan tahun ini, harga cabai rawit naik dari yang biasanya Rp 80.000 sekilonya menjadi Rp 90.000 sekilo.

"Sekarang (cabai rawit) seperapat itu Rp 23.000. Sekilonya Rp 80.000 tapi sekarang naik jadi Rp 90.000. Cabai yang gede itu Rp 40.000," ujar Rini (30) pedagang saat ditemui di Pasar Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Harga Cabai Rawit Melonjak, PD Pasar Kota Tangerang: Karena Jadi Primadona, tapi Produksi Tak Maksimal

Menurut pedagang, langkanya pasokan sayur dan cabai menjadi penyebab harga naik.

"Emang kosong di sananya (dari petani). Buah juga sama, kosong di sana, pada libur. Jadi lebih mahal gara-gara itu," ujar Rini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com