Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digaji Rp 1,25 Juta sebagai Marbut untuk Kebutuhan Ibu dan Adik di Kampung, Topik: Alhamdulillah Cukup

Kompas.com - 29/03/2023, 14:52 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Topik Rahman (26), marbut Masjid Agung Al Mujahidin Serpong. tetap bersyukur mendapat gaji Rp 1,25 juta per bulan.

Kepada Kompas.com, Topik mengatakan, besaran gaji itu tergantung dengan jam terbang marbut. Semakin lama, maka akan semakin besar.

Topik baru tiga bulan menjadi marbut Masjid Agung Al Mujahidin Serpong. Sebelumnya, dia bekerja selama tiga tahun sebagai guru honorer di Ciamis.

Baca juga: Sebagai Marbut, Topik Tak Hanya Bersihkan Masjid, tapi Juga Siap Kumandangkan Azan 5 Waktu

"Sebenarnya beda-beda, kalau saya masih pemula, masalah gaji itu ada yang lama dan baru karena saya pemula untuk gaji Rp 1,25 juta," kata Topik kepada Kompas.com, Rabu (29/3/2023).

Gaji tersebut bukan dari Pemerintah Kota Tangsel, melainkan dari badan pengurus masjid setempat.

Meski terdengar sedikit, apalagi zaman sekarang biaya hidup di kota mahal, Topik mengaku tidak pernah kekurangan.

"Alhamdulillah cukup bahkan ya tergantung kita, kalau bisa mengirit, Insya Allah ada sisa dari sebagai kebutuhan pokok," ujar dia.

Sudah mendapat pekerjaan meski tidak sesuai jurusan kuliahnya, Topik tak lupa memberikan uang untuk keluarga di kampung.

Baca juga: Cerita Eman Marbut Masjid Polres Jakbar, Pagi Bersih-bersih, Siang Dagang Pentol

Topik mengatakan, ayahnya telah meninggal dunia. Oleh sebab itu, iia menggantikan tugas sebagai kepala rumah tangga.

Topik belum berkeluarga, tetapi dia menghidupi ibu dan adiknya yang masih bersekolah di kampung. 

"Saya belum berkeluarga, Rp 1 juta dikirim ke kampung karena masih ada keluarga, tanggung jawab. Saya sudah ditinggal ayah, tinggal ibu dan adik satu," ujar dia.

Walau begitu, Topik tetap berlapang dada. Dia hanya menyimpan Rp 250.000 untuk kebutuhan hidupnya.

"Saya itu memikirkan untuk kebutuhan keluarga yang ada di kampung dan saya enggak terlalu memikirkan terhadap keperluan diri sendiri, yang penting bisa makan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com