JAKARTA, KOMPAS.com - Samuel (54) adalah seorang mantan konsultan hukum (legal consultant) di sebuah hotel.
Akibat pandemi Covid-19, penginapan tempatnya mencari nafkah terpaksa ditutup.
Saat ini, Samuel mencoba peruntungan sebagai pedagang takjil di Jalan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
"Saya baru tahun ini (jualan takjil). Sejauh ini saya kaget karena belum pernah (berjualan)," ungkap dia di lokasi, Rabu (29/3/2023).
Baca juga: Berburu Takjil di Sepanjang Jalan Cipinang Muara Jaktim
Samuel mengaku bahwa ia hanyalah pedagang takjil musiman. Sebab, pekerjaan utamanya setelah berhenti sebagai konsultan hukum adalah jual beli besi.
Ia pun mencoba peruntungan dengan berdagang takjil karena ingin menemani pasangannya yang kebetulan berdagang gorengan.
"Kaget karena terbiasa kerja di hotel, di kantoran, sekarang kerja di lapangan ketemu masyarakat langsung," kata Samuel.
Ada beberapa tantangan yang ia hadapi sebagai pedagang baru takjil, salah satunya pilihan kata untuk mengobrol dengan pembeli.
Saat masih berprofesi sebagai konsultan hukum, Samuel lebih sering berbicara dengan birokrat. Pada saat itu, penggunaan kata-kata baku sudah menjadi makanan sehari-hari.
"Sekarang lebih sering ketemu dan mengobrol sama masyarakat biasa, kerasa beda aja gaya mengobrolnya. Sama orang birokrasi baku banget," tutur dia.
Baca juga: Saat Jemaah Masjid Istiqlal Ramadhan Ini Membeludak, Takjil yang Disediakan Sering Kurang
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.