Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewanya Jonathan saat Tahu D Tak Bisa Pulih seperti Sedia Kala Usai Dianiaya Mario Dandy

Kompas.com - 03/04/2023, 15:51 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ayah D (17), Jonathan Latumahina, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya saat mengetahui sang anak tidak bisa pulih seperti semula usai dianiaya Mario Dandy Satrio (20).

"Kami tetap agak kecewa dengan semua tindakan yang ditempuh karena tim dokter menyatakan bahwa dia (D) tidak akan mampu kembali seperti semula," ungkap Jonathan, Senin (3/4/2023).

Hal itu diutarakan Jonathan di depan awak media usai menjadi saksi dalam persidangan terdakwa anak AG di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Momen tersebut sekaligus menjadi konferensi pers perdana Jonathan setelah anaknya dianiaya Mario cs.

Baca juga: Kondisi Terkini D Korban Penganiayaan Mario: Kesadaran Kuantitatif Sangat Baik dan Organ Vital Tidak Ada Masalah

Pantauan Kompas.com di lokasi, Jonathan yang mengenakan kemeja merah bermotif kotak-kotak itu berusaha tegar selama berbicara di depan wartawan.

Jonathan berusaha menjaga intonasi nadanya supaya tidak bergetar ketika menceritakan soal kondisi terkini D.

Namun Jonathan tak mampu lagi menahan kesedihannya ketika sampai di penghujung sesi wawancara.

Nada bicaranya tiba-tiba tak beraturan dan Jonathan tampak menahan air matanya supaya tak menetes.

Untuk diketahui, kondisi D sampai hari ke-43 terus menunjukkan progres positif.

Kesadaran kuantitatif atau yang berhubungan dengan organ vital D dewasa ini sudah membaik dan tak lagi muncul masalah berarti.

Baca juga: Kondisi D Terus Membaik, Organ Vital Sudah Tak Bermasalah, Kini Latihan Jalan

Sementara, kesadaran kualitatif atau kognitif sampai saat ini belum memiliki banyak perkembangan signifikan.

Pasalnya tim dokter harus melakukan observasi dalam jangka waktu tertentu untuk memberikan penilaian soal kesadaran kualitatif D.

"D mengalami Diffuse Axonal Injury (DAI) stage 2, penyebabnya adalah trauma keras yang menyebabkan otaknya berputar dan saraf putus semua. Jadi tim dokter perlu melakukan assessment enam bulan sampai satu tahun untuk memberikan penilaian soal kognitif D," ujar Jonathan.

Sebagai informasi, Mario adalah anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI, Rafael Alun Trisambodo, yang menganiaya korban D pada 20 Februari 2023 di Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Mario marah karena mendengar kabar dari saksi bernama Amanda yang menyebut AG kekasihnya mendapat perlakuan tidak baik dari korban. Mario lalu menceritakan hal itu kepada temannya, Shane Lukas (19).

Baca juga: 5 Saksi Dihadirkan di Sidang AG dalam Kasus Penganiayaan D

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com