Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli: Stunting Itu Permasalahan Gizi, Tidak Kasatmata

Kompas.com - 04/04/2023, 08:29 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli gizi di Puskesmas Sunter Jaya II Hillga Tiara Dewi menjelaskan, tengkes atau stunting pada balita merupakan permasalahan gizi yang tidak bisa dilihat dengan kasatmata.

Dengan begitu, Hillga memastikan bahwa bayi yang lahir prematur, tidak melulu berakhir stunting.

"Untuk gejalanya itu tidak seperti... kalau penyakit itu kan kelihatan, misal kayak batuk, demam. Tapi, kalau stunting itu lebih ke pertumbuhannya," kata Hillga saat ditemui Kompas.com di Puskesmas Sunter Jaya II, Jakarta Utara, Senin (3/4/2023).

Baca juga: Ibu-ibu, Jangan Sepelekan Rutin ke Posyandu demi Cegah Anak Stunting

Untuk melihat pertumbuhan anak, Hillga mengimbau orangtua jangan malas membawa buah hatinya ke posyandu. Di posyandu, anak akan ditimbang berat dan diukur tinggi badannya.

“Kalau balita tersebut setiap bulannya tidak ada kenaikan berat badan atau weight faltering, tidak ada kenaikan berat badan sesuai standar, itu akan berisiko ke arah stunting,” ungkap Hillga.

Oleh karena itu, Hillga mengimbau ibu-ibu agar tidak menyepelekan hal ini.

“Jadi, dari sana, kamu bisa melihat balita-balita mana saja yang dicurigai akan jatuh ke stunting dengan dilihat dari pertumbuhan,” tutur Hillga.

Baca juga: Tantangan Nakes di Puskesmas, Banyak Orangtua Denial Saat Anaknya Didiagnosis Stunting

“Memang (datang ke posyandu) kelihatannya sepele. Datang, ditimbang, dan diukur. Tetapi kan sebenarnya tidak,” tegas Hillga.

Lebih dari itu, Hillga menyampaikan bahwa di posyandu, ibu-ibu akan mendapatkan penyuluhan kesehatan dan vitamin untuk anak.

"Salah satu cara untuk melihat anak stunting atau tidak, ya gejalanya dari (data) posyandu. Kami harus melihat bayi tersebut naik atau enggak berat badannya. Enggak bisa dilihat dari fisik," tutur Hillga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com