Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Berharap Pelabuhan Marunda Kembali Beroperasi demi Menyambung Hidup

Kompas.com - 04/04/2023, 14:01 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Hasan Basri (27) memilih bertahan Pelabuhan Marunda sambil berharap dapat kembali mencari nafkah di sana setelah pelabuhan resmi ditutup karena masalah pencemaran lingkungan akibat debu batu bara.

Dia berharap suatu ketika akan ada perubahan kebijakan untuk mengaktifkan kembali pelabuhan yang dikelola oleh PT Karya Citra Nusantara (KCN).

"Saya masih sering ke sini walau pun sudah enggak ada gajinya. Berharap pelabuhan ini aktif lagi," ujar Hasan, Selasa (4/4/2023).

Hasan, yang merupakan ayah dengan satu anak berharap dapat kembali mencari nafkah di Pelabuhan Marunda, tempatnya bekerja sejak 2019, demi menyambung hidup keluarganya.

Baca juga: Debu Batu Bara Tak Kunjung Hilang, Warga Rusun Marunda Minta Kinerja Sudin Lingkungan Hidup Dievaluasi

"Pelabuhan ini tempat saya mengais rezeki. Mohon bisa diaktifkan kembali. Karena sekarang buat beli susu bayi saja sudah enggak sanggup," tutur Hasan, menceritakan kebutuhan bayinya yang berusia 4 bulan.

Untuk sementara, Hasan dan mantan pekerja yang lain memilih bekerja serabutan hingga menjadi ojek pangkalan.

"Pendapatan ya enggak menentu, yang ada utang tambah banyak. Buat menutupi kebutuhan hidup. Paling pendapatan kerja serabutan sebulan hanya Rp 500.000 sampai Rp 600.000 saja," ungkap Hasan.

Sebelum kawasan pelabuhan yang dikelola PT KCN tersebut ditutup, Hasan mengaku memiliki penghasilan tetap sebesar Rp 5 juta per bulan.

Keluhan serupa juga disampaikan mantan mandor tenaga kerja bongkar muat (TKBM) Pelabuhan Marunda, Ubay (49).

Baca juga: Terpapar Debu Batu Bara, Warga Rusunawa Marunda Minta Dicek Kesehatan secara Door to Door

"Sekarang buat dapat Rp 1 juta saja sulit banget rasanya. Apalagi, biaya hidup semakin berat. Saya punya dua anak yang jadi tanggungan biaya sekolah," ujar ayah empat anak tersebut.

Selama ini, kata Ubay, saat pelabuhan masih beroperasi, penghasilan yang diperolehnya bisa mencapai Rp 5 juta hingga Rp 6 juta.

"Sekarang mah boro-boro, bisa makan aja syukur," imbuh Ubay.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mencabut izin lingkungan PT KCN lantaran tak memenuhi sanksi administratif dalam kasus pencemaran lingkungan akibat debu batu bara di kawasan Marunda.

PT KCN adalah perusahaan bongkar muat komoditas curah, seperti batu bara dan pasir, yang beroperasi di Pelabuhan Marunda.

Baca juga: Demo di Balai Kota, Pekerja Minta Heru Buka Operasional PT KCN

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, pemberian sanksi tegas tersebut tertuang dalam Keputusan Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara Nomor 21 Tahun 2022.

Dengan dicabutnya izin tersebut, maka aktivitas bongkar muat komoditas curah oleh PT KCN di Pelabuhan Marunda dibekukan.

"Keputusan ini ditandatangani pada 17 Juni 2022," kata Asep dalam keterangan tertulis, Senin (20/6/2022).

"Ini karena PT KCN belum melaksanakan kewajiban dalam Sanksi Administratif Paksaan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2022 tanggal 14 Maret 2022," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com