Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pelajar Tewas Ditabrak Mercedes-Benz Anak Polisi Kian Terang, tetapi Belum Ada Tersangka, Tunggu Apa Lagi?

Kompas.com - 05/04/2023, 05:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Syamil Akbar (19) harus kehilangan nyawa dalam kecelakaan mobil Mercedes-Benz di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Syamil yang saat itu menumpangi sepeda motor yang dikendarai Syahlan Bayu Aji (19) ditabrak Maulana Malik Ibrahim (18) pada 12 Maret 2023 dini hari.

Belakangan, Maulana diketahui merupakan anak dari petinggi Kepolisian RI (Polri), yaitu Kepala Biro Operasi Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Komisaris Besar Abu Bakar Tertusi.

Baca juga: Kejanggalan Kasus Anak Petinggi Polri Tabrak Pelajar di Jaksel, Surat RS Sebut Korban Tewas Akibat Penyakit Tak Menular

Sebelumnya, Polisi menyebut bahwa kecelakaan terjadi karena korban menerobos lalu lintas hingga kecelakaan tersebut tidak bisa dihindari.

Sementara, keluarga korban yang mencoba mencari kebenarannya di lokasi kejadian mengatakan bahwa anak petinggi polri yang mengendarai Mercedes-Benz itu diduga ugal-ugalan.

Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya pun melakukan gelar perkara pada Selasa (4/4/2023). Kasus itu pun sudah dinyatakan naik ke penyidikan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan penyidikan telah menemukan unsur pelanggaran atau pidana dalam kecelakaan itu.

Baca juga: Kuasa Hukum Korban Ungkap Kejanggalan Kasus Kecelakaan Mercedes-Benz Anak Petinggi Polri

Belum ada tersangka

Meski sudah menemukan adanya unsur pelanggaran atau pidana dalam kecelakaan yang menyebabkan meninggalnya seorang korban, polisi bilang belum ada tersangka dalam kasus ini.

Menurut dia, penyidik masih harus mendalami keterangan saksi-saksi dan alat bukti yang telah didapatkan. Dengan naiknya kasus ke penyidikan, Trunoyuda mengatakan patut diduga adanya kecelakaan ini terkait pelanggaran

"Di situ tindak pidananya. Mari kita sama sama menunggu. Tentu masih ada langkah-langkah yang harus dilakukan," ucap Trunoyudo.

Sebelum kecelakaan, mobil yang dikemudikan Malik melaju dari arah Mampang menuju Ragunan di Jalan Margasatwa, Pasar Minggu. Sementara motor yang dikemudikan Syahlan melaju dari arah Cilandak menuju Pasar Rebo.

Baca juga: Menanti Penyelidikan Kasus Anak Petinggi Polri Tabrak Pelajar hingga Tewas, Benarkah Korban Terobos Lampu Merah?

Ketika Syahlan dan Syamil diduga menerobos lampu merah di perempatan tersebut, tiba-tiba mobil yang dikemudikan Malik datang begitu cepat.

Ia lantas tidak bisa mengelak karena peristiwa berlangsung cepat. Kecelakaan tersebut membuat Syahlan Bayu terluka dan tak sadarkan diri.

Syahlan pun harus menjalani perawatan di RSUD Pasar Minggu hingga saat ini. Sementara itu, Syamil langsung meninggal dunia di lokasi kecelakaan.

Polisi kantongi seluruh CCTV

Polisi mengaku telah menemukan semua CCTV yang merekam peristiwa kecelakaan anak petinggi Polri menabrak pengendara motor di Pasar Minggu, malam itu.

Baca juga: Berkeberatan dengan Ganti Rugi yang Diminta Korban Kecelakaan Anak Petinggi Polri, Keluarga: Saya Tersinggung

Trunoyudo menjelaskan, CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian itu adalah milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Korlantas Polri dan milik perusahaan swasta.

"Saat ini perkembangannya penyidik sudah memegang rekaman tersebut pada konteks peristiwa waktu kejadian," ujar Trunoyudo.

Saat ini, lanjut Trunoyudo, penyidik akan menganalisis rekaman CCTV yang merekam kejadian tersebut dengan melibatkan tim digital forensik.

Bersamaan dengan itu, penyidik juga bakal mendalami keterangan yang telah didapatkan dari 10 saksi kasus kecelakaan tersebut.

Baca juga: Ada Unsur Pelanggaran, Kasus Kecelakaan Anak Petinggi Polri Naik Penyidikan

Hasil analisis itu pun diharapkan dapat membuat terang perkara dan menentukan siapa tersangka dalam kecelakaan tersebut.

"Membuat terang proses penyidikan adanya dugaan pidana dan tentunya juga ini akan menentukan tersangka," kata Trunoyudo.

(Penulis : Tria Sutrisna | Editor : Irfan Maullana, Ihsanuddin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com