Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2023, 12:12 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mario Dandy Satrio (20) buka-bukaan soal motif penganiayaan yang dilakukan terhadap korban D (17).

Mario membenarkan ada peran Anastasia Pretya Amanda alias APA (19) sebelum terjadinya penganiayaan.

"Klien kami menyampaikan dalam persidangan bahwa kalau bukan karena informasi dari APA, enggak mungkin terjadi penganiayaan," ujar kuasa hukum Mario, Basrie, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Selasa (4/4/2023).

Adapun Mario menyampaikan perihal tersebut karena dihadirkan sebagai saksi di persidangan terdakwa anak AG (15) yang notabene adalah pacarnya.

Baca juga: Dari Kawan Jadi Lawan, Mario dan Shane Saling Tuduh soal Teriak Free Kick Saat Aniaya D

Mario, kata Basrie, hanya berusaha jujur ketika menyampaikan motif yang menjadi pemicunya melakukan aksi penganiayaan.

"Benar poin tersebut disampaikan klien kami di persidangan. Itu poin penting yang disampaikan dia dalam persidangan AG dan faktanya seperti itu," tegas Basrie.

Kendati demikian, Basrie enggan membuka informasi lebih dalam perihal sosok Amanda yang diduga menjadi "pembisik" kliennya.

Basrie berdalih sidang yang berlangsung tertutup menjadi alasan utamanya untuk tidak membeberkan hal lain karena sensitif.

Ia hanya bisa menggaransi bahwa pernyataan di atas sudah sesuai dengan perkataan Mario yang hadir sebagai saksi di persidangan terdakwa anak AG.

Baca juga: Siapa Teriak Free Kick Saat Mario Dandy Aniaya D Secara Brutal?

 


"Biar media dan masyarakat yang menyimpulkan. Masalah motif itu sangat sensitif. Intinya seperti yang saya bilang tadi," imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, pihak Amanda yang turut dihadirkan dalam sidang serupa membuat pernyataan yang kontradiktif dengan Mario.

Kuasa hukum Amanda, Enita Edyalaksmita mengatakan, kliennya menepis tuduhan sebagai "pembisik" dalam kasus penganiayaan D.

Menurut penuturan kliennya, Amanda tidak pernah memancing amarah Mario yang berujung pada tindak kekerasan.

"Seperti yang tertuang di berkas acara pemeriksaan (BAP), kok, bahwa Amanda tidak sebagai pembisik. Jadi statement-nya tidak berubah," Selasa.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Menggaungkan Kemerdekaan Palestina dalam Aksi Munajat 212 Monas...

Menggaungkan Kemerdekaan Palestina dalam Aksi Munajat 212 Monas...

Megapolitan
Kekecewaan Warga Cililitan Sudah Sebulan Layanan Air PAM Bermasalah: Terpaksa Beli Air Lagi, padahal Rutin Bayar

Kekecewaan Warga Cililitan Sudah Sebulan Layanan Air PAM Bermasalah: Terpaksa Beli Air Lagi, padahal Rutin Bayar

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Surat Rizieq Shihab buat Menlu Retno dalam Munajat 212 | Pesan Waketum MUI soal Pilpres | Arah Politik PA 212

[POPULER JABODETABEK] Surat Rizieq Shihab buat Menlu Retno dalam Munajat 212 | Pesan Waketum MUI soal Pilpres | Arah Politik PA 212

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Megapolitan
Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Megapolitan
Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Megapolitan
Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Megapolitan
Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Megapolitan
Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Megapolitan
Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Megapolitan
Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Megapolitan
Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com