JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang modus Imam Mahlil Lubis saat tempelkan kode batang (barcode) palsu Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di sejumlah masjid banyak dibaca pada Rabu (12/4/2023).
Selain itu penyangkalan Wali Kota soal Depok yang jadi kota paling intoleran versi Setara Institute juga menyita perhatian publik.
Wali Kota Depok Mohammad Idris pun menyangkal hasil laporan Setara Institute tersebut. Menurut dia, laporan itu tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di masyarakat.
Lalu, berita laporan penempelan stiker QRIS di Masjid Istiqlal yang tidak ditindaklanjuti juga banyak dibaca.
Masjid Istiqlal pun mengaku sudah melaporkan soal temuan QRIS "palsu" yang tertempel di kotak amalnya itu sejak 8 April lalu. Berikut paparannya:
M. Iman Mahlil Lubis, tersangka penipuan dengan modus menempelkan QRIS milik pribadi di kotak amal Masjid, ternyata sudah beraksi di banyak tempat ibadah, tak terkecuali Masjid Istiqlal.
Pengurus Masjid Istiqlal menemukan QRIS “palsu” yang tertempel di puluhan kotak amal masjid. Stiker pertama ditemukan pada Jumat (7/4/2023) pagi.
“Tempat shalat kan di lantai 2. Setiap hari sebelum shalat ada petugas yang mengecek. Tiba-tiba ada yang menemukan QRIS-nya beda,” kata Kepala Bagian (Kabag) Umum, SDM, dan Humas Badan Pengelola Masjid Istiqlal Ismail Chawidu kepada Kompas.com, Selasa (11/4/2023). Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Terungkapnya Aksi Bejat Iman Mahlil Tempel QRIS Palsu di Kotak Amal Masjid
Wali Kota Depok Mohammad Idris menyangkal hasil laporan Setara Institute tersebut. Menurut dia, laporan itu tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di masyarakat.
Tak terima hasil laporan itu, Idris berpandangan hasil riset Setara Institute tidak sesuai dengan realita yang ada di Kota Depok, yang diklaimnya dalam kondisi damai.
"Saya rasa silakan, menjadi hak mereka untuk melakukan survei apa pun. Tetapi, (sejauh ini) dalam suasana damai di Kota Depok yang saya rasakan dan warga," kata Idris, Selasa (12/4/2023). Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Saat Depok Ditetapkan sebagai Kota Intoleran, tapi Disangkal Terus-menerus oleh Wali Kota Idris
Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat turut menjadi salah satu masjid yang jadi sasaran pelaku kejahatan dengan modus menempelkan barcode QRIS di kotak amal masjid.
Pelaku menempelkan QRIS di kotak amal agar uang jemaah yang hendak disumbangkan ke masjid justru masuk ke rekening pribadi pelaku.
Masjid Istiqlal pun mengaku sudah melaporkan soal temuan QRIS "palsu" yang tertempel di kotak amalnya itu sejak 8 April lalu. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Kapolsek Sawah Besar Pastikan Telah Tindak Lanjuti Laporan Masjid Istiqlal Terkait QRIS “Palsu”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.