Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Penataan Kabel Semrawut di Jalanan Ibu Kota Kini Memasuki Babak Baru

Kompas.com - 13/04/2023, 21:02 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Sumber Kompas.id

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabel tumpang-tindih, menjuntai, dan menonjol di tanah merupakan pemandangan dari ruas jalan hingga permukiman di DKI Jakarta.

Kesemrawutan tersebut diperparah dengan proyek galian untuk berbagai keperluan jaringan utilitas, seperti kabel telekomunikasi, listrik tegangan rendah, dan serat optik penyedia jasa internet.

Pemprov DKI Jakarta menugasi PT Jakarta Propertindo dan PD Sarana Jaya untuk penataan sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT).

Penugasan tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun 2020 tanggal 24 Juli 2020 (Perubahan Peraturan Gubernur Nomor 110 Tahun 2019) dan Peraturan Gubernur Nomor 70 Tahun 2020.

Dari situs resmi Dinas Bina Marga DKI Jakarta, penataan SJUT tersebar di Jakarta Selatan yang mencakup 20 ruas jalan dengan total panjang sekitar 72,2 km.

Baca juga: Soal Kabel Semrawut di Tangsel, Pengamat: Warga Bisa Paksa Pemkot Merapikan

Kemudian di Jakarta Timur dengan 10 ruas jalan sepanjang 43,2 km, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat yang terdiri dari 34 ruas jalan dengan total panjang 106,4 km.

Dari sebaran itu, PT Jakarta Propertindo telah menata sepanjang 25 km lebih, sedangkan PD Sarana Jaya menata 1 kilometer. Alhasil kinerja kedua BUMD itu dinilai belum maksimal sehingga akan dievaluasi.

Dikutip dari Kompas.id, Gembong Warsono, anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD DKI Jakarta, telah meminta evaluasi terhadap kedua BUMD itu karena belum maksimal dalam penataan SJUT.

”Bahkan, yang mendapatkan penugasan praktis belum maksimal mengerjakan penugasan. Kami mengusulkan jangan dimasukkan pasal penugasan kepada BUMD supaya ada percepatan,” tutur Gembong, Selasa (11/4/2023).

Baca juga: 48 Kilometer Ruas Jalan di Jaksel Bakal Dipasang SJUT, Ini Daftarnya

Namun, hasil evaluasi dari Dinas Bina Marga DKI Jakarta belum disampaikan kepada DPRD DKI Jakarta. Justru kepala dinasnya diganti dan kini masih dijabat oleh pelaksana tugas.

Kendati demikian, Plt Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Heru Suwondo berkomitmen menjadikan program penataan SJUT sebagai prioritas meningkatan layanan warga.

Untuk itu, pemerintah daerah akan terus bersinergi agar proyek jangka panjang bisa terwujud.

”Sudah komitmen semua pihak untuk, tingkatkan, dan sempurnakan spesifikasi SJUT serta mekanisme penyelenggaraan SJUT," kata Heru.

Ke depan perlu sinergi lebih baik agar progresnya lebih cepat ketimbang tahun sebelumnya,” lanjutnya.

Baca juga: Penataan Kabel di Jakut Dibarengi Penataan Trotoar

Direktur Utama PT Jakarta Infrastruktur Propertindo Araf Anbiya menyampaikan, komitmen menuntaskan penataan SJUT sesuai tugasnya.

Sebab, operator memberikan masukan teknis untuk implementasi sehingga penataan akan lebih efisien dan efektif.

”Pekerjaan rumah kami berkoordinasi dengan regulator dan operator agar penataan berjalan dengan baik,” kata Araf selepas sosialisasi SJUT, Senin (10/4/2023).

Beberapa poin perbaikan tersebut, yakni sinkronisasi penataan SJUT dengan trotoar, dan validasi data untuk penyediaan kapasitas eksisting maupun baru agar tepat sasaran.

Baca juga: Galian PLN Makan Separuh Jalan, Heru Budi Minta Proyek Dikebut: Kasihan Warga

Selain itu ada juga dukungan pelayanan untuk relokasi kabel, penyediaan akses yang memadai untuk penarikan kabel ke permukiman, dan adanya titik-titik di jalur persilangan jalan.

Selain perbaikan untuk penataan SJUT, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Jerry Mangasas Swandy mengharapkan ada kolaborasi untuk membuat prototipe SJUT agar ada desain yang ideal dan ramah lingkungan.

Selain itu, ia pun mengharapkan adanya legalitas aset supaya tak menjadi masalah di kemudian hari.

Berita selengkapnya telah terbit pada laman Kompas.id berjudul: "Babak Baru Menata Tumpang-tindih Utilitas Jakarta"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com