Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermacam Siasat Penumpang Atasi Padatnya Stasiun Transit, Dari Pilih Gerbong "Terbaik" Sampai Alih Stasiun

Kompas.com - 14/04/2023, 19:07 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Sumber Kompas.id

Ririn yang sedang hamil lebih memilih turun ke Stasiun Cikini kemudian berlanjut dengan jasa ojek daring ke kantornya.

Ia memilih siasat tersebut karena enggan berdempetan-dempetan saat jam sibuk. Apalagi dengan bahaya pelecehan dan pencurian barang, ia memilih mengeluarkan biaya lebih.

Di tengah kepadatan yang kian parah ini, sejumlah penumpang tetap memaksa menggunakan KRL melalui stasiun transit.

”Pilihan lainnya mau naik bus, pasti lebih lama. Kemungkinan tetap padat juga. Paling masuk akal naik ini (KRL)," kata Kevin Zung (22), penumpang asal Bogor yang bekerja di kawasan Tanah Abang.

"Biasanya kalau kereta terdekat penuh, tunggu kereta selanjutnya, biasanya sedikit ada space,” lanjutnya.

Baca juga: BPKP Sebut KRL Masih Memadai Tampung Penumpang, Warga: Coba Rasakan Naik pada Jam Sibuk!

Berharap solusi dari pemerintah

Kendati Yogie, Putri, Ririn, Kevin, dan sejumlah penumpang lainnya punya siasat, mereka tetap berharap ada solusi dari pemerintah.

Kekhawatiran mereka kian bertambah dengan wacana bakal pensiunnya puluhan gerbong KRL.

Di sisi lain, PT KCI menganjurkan penumpang dapat menggunakan aplikasi C-Access untuk melihat jadwal perjalanan, posisi secara real time, dan memantau kepadatan stasiun.

Berdasarkan data Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), pada 2019, PT KCI dapat melayani 336,3 juta penumpang dengan 1.078 gerbong.

Setelah pandemi pada 2023, jumlah penumpang menurun jadi 293,6 juta, sementara jumlah gerbong kereta naik menjadi 1.114, dengan okupansi tahunan 62,75 persen.

Baca juga: Tak Terima Ditegur karena Merokok, Seorang Pria Mengamuk ke Petugas KRL di Stasiun Sudirman

PT KCI sempat berencana mengimpor 29 rangkaian kereta (train set) yang terdiri dari 348 gerbong dari East Japan Railway Company (JR-East) untuk menggantikan rangkaian-rangkaian yang sudah dioperasikan nonstop 15 tahun terakhir.

Kendati demikian rencana tersebut tidak didukung oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves)

Overload memang terjadi pada peak hour (puncak keramaian), bisa mencapai di atas 900.000 (penumpang)," kata Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Kemenkomarves Septian Hario Seto dikutip harian Kompas, Kamis (6/4/2023).

"Tapi, ini masih lebih kecil dibandingkan 2019, di mana rata-rata penumpang (saat peak hour) adalah 1,1 juta (penumpang),” lanjutnya.

Berita ini telah terbit di laman Kompas.id dengan judul: "Siasat Penumpang KRL Mengatasi Kepadatan di Stasiun Transit"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com