Ririn yang sedang hamil lebih memilih turun ke Stasiun Cikini kemudian berlanjut dengan jasa ojek daring ke kantornya.
Ia memilih siasat tersebut karena enggan berdempetan-dempetan saat jam sibuk. Apalagi dengan bahaya pelecehan dan pencurian barang, ia memilih mengeluarkan biaya lebih.
Di tengah kepadatan yang kian parah ini, sejumlah penumpang tetap memaksa menggunakan KRL melalui stasiun transit.
”Pilihan lainnya mau naik bus, pasti lebih lama. Kemungkinan tetap padat juga. Paling masuk akal naik ini (KRL)," kata Kevin Zung (22), penumpang asal Bogor yang bekerja di kawasan Tanah Abang.
"Biasanya kalau kereta terdekat penuh, tunggu kereta selanjutnya, biasanya sedikit ada space,” lanjutnya.
Baca juga: BPKP Sebut KRL Masih Memadai Tampung Penumpang, Warga: Coba Rasakan Naik pada Jam Sibuk!
Kendati Yogie, Putri, Ririn, Kevin, dan sejumlah penumpang lainnya punya siasat, mereka tetap berharap ada solusi dari pemerintah.
Kekhawatiran mereka kian bertambah dengan wacana bakal pensiunnya puluhan gerbong KRL.
Di sisi lain, PT KCI menganjurkan penumpang dapat menggunakan aplikasi C-Access untuk melihat jadwal perjalanan, posisi secara real time, dan memantau kepadatan stasiun.
Berdasarkan data Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), pada 2019, PT KCI dapat melayani 336,3 juta penumpang dengan 1.078 gerbong.
Setelah pandemi pada 2023, jumlah penumpang menurun jadi 293,6 juta, sementara jumlah gerbong kereta naik menjadi 1.114, dengan okupansi tahunan 62,75 persen.
Baca juga: Tak Terima Ditegur karena Merokok, Seorang Pria Mengamuk ke Petugas KRL di Stasiun Sudirman
PT KCI sempat berencana mengimpor 29 rangkaian kereta (train set) yang terdiri dari 348 gerbong dari East Japan Railway Company (JR-East) untuk menggantikan rangkaian-rangkaian yang sudah dioperasikan nonstop 15 tahun terakhir.
Kendati demikian rencana tersebut tidak didukung oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves)
”Overload memang terjadi pada peak hour (puncak keramaian), bisa mencapai di atas 900.000 (penumpang)," kata Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Kemenkomarves Septian Hario Seto dikutip harian Kompas, Kamis (6/4/2023).
"Tapi, ini masih lebih kecil dibandingkan 2019, di mana rata-rata penumpang (saat peak hour) adalah 1,1 juta (penumpang),” lanjutnya.
Berita ini telah terbit di laman Kompas.id dengan judul: "Siasat Penumpang KRL Mengatasi Kepadatan di Stasiun Transit"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.