JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pemudik membawa anaknya yang masih berusia bawah tiga tahun (batita) jelang hari raya Lebaran 1444 Hijriah di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (18/4/2023).
Seorang ibu asal Bogor bernama Kania (32) membawa anaknya AF yang masih berusia 2 tahun 7 bulan.
Kepada Kompas.com, dia mengatakan telah membawa anaknya ke dokter untuk pemeriksaan kesehatan sebelum mudik.
Baca juga: Cerita Bahagia Pemudik Motor Naik Kapal Laut Gratis, Aman dan Nyaman
“Kebetulan (anaknya) lagi batuk. Jadi tanya ke dokter, apa yang perlu disiapkan. Bawa obat-obatan dan vitamin, gitu,” kata Kania saat diwawancarai di Stasiun Gambir.
Selama menempuh perjalanan kurang lebih 10 jam menuju Madiun, Kania membawa satu kantung kain (totebag) berukuran besar berisi mainan demi cegah anaknya merasa bosan.
“Dia kan belum dikasih gadget. Biar enggak bosen saya bawain mainan sekantong besar. Dia belum saya kasih gadget, makanya kasih mainan-mainan begitu,” ujar dia.
Orangtua lain bernama Novan (32) memiliki cara berbeda. Bersama sang istri, dia membawa anaknya V yang masih berusia 2 tahun 6 bulan menuju Tulungagung, Jawa Timur.
Perjalanan tersebut dari Stasiun Gambir memakan waktu kurang lebih 11 jam.
Baca juga: Cegah Peredaran Narkoba, Anjing Pelacak BNN Endus Barang Bawaan Pemudik di Terminal Kampung Rambutan
“Di awal saya bawakan bekal, kayak jajan minuman, snack-snack,” kata Novan saat dihampiri.
“Kalau di kereta, biasanya saya ajak ngobrol. Tapi kalau enggak bisa ngobrol pasti HP. Itu pilihan terakhir sih, HP,” sambung dia.
Novan sadar bahwa anaknya tidak boleh terlalu sering diberi gawai. Itulah sebabnya memberi anaknya gawai menjadi pilihan terakhir.
“Kalau situasi kondisinya tidak memungkinkan untuk ngobrol ya, HP. Yang penting anteng dan enggak rewel,” tutur dia.
Hal serupa juga dikatakan oleh Turisa (30) yang baru pertama kali mengajak anaknya, S (2), mudik dengan kereta bersama sang istri.
Baca juga: 23.700 Pemudik Tinggalkan Ibu Kota dari Stasiun Pasar Senen Hari Ini
Turisa memilih untuk mengajak anaknya mengobrol di kereta supaya tidak rewel.
“Kami sering ajak ngobrol, nanti kalau misal sampai Cirebon di rumah neneknya, 'dedek mau ke mana?' Biar ada bayangan mau ke sana-sini. Biar dia (anaknya) mikir, ke sana ada bayangan mau ke mana,” jelas Turisa.
Selain itu, Turisa juga telah memberi vitamin untuk anaknya agar kondisi tubuhnya fit.
“Dari pagi atau malem gitu enggak usah capek-capek. Jangan lupa juga bawa popok, susu, minum, dan obat pasti saya sedia. Sambil bismillah juga,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.