Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Rekayasa Lalin Simpang Santa Gagal Atasi Macet, Ketua Fraksi PDI-P: Justru Tambah Semrawut

Kompas.com - 19/04/2023, 18:46 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai rekayasa lalu lintas di persimpangan Pasar Santa, Jakarta Selatan, tidak berhasil mengatasi kemacetan.

Menurut dia, rekayasa lalu lintas berupa penutupan akses putar balik (u-turn) di sana justru memperburuk kemacetan.

"Yang dilakukan di Santa itu bukan menguraikan (kemacetan), tapi justru menambah kesemrawutan, kemacetan luar biasa di Santa," tutur Gembong melalui sambungan telepon, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Jadi Korban Macet Simpang Santa, Ketua Fraksi PDI-P: Itu Luar Biasa Stuck-nya!

Ia menilai rekayasa lalu lintas itu tidak membuahkan hasil yang diharapkan karena kajian yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta tidak matang.

Dishub DKI merupakan pihak yang bertanggung jawab atas rekayasa lalu lintas di Ibu Kota, termasuk penutupan u-turn di persimpangan Pasar Santa.

"Karena kajian yang dilakukan oleh Dishub DKI dan rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh Dishub DKI tidak sempurna," tegas Gembong.

Gembong merasakan sendiri penutupan rekayasa lalu lintas di persimpangan Pasar Santa itu menyebabkan kemacetan parah.

Sebab, ia sempat terjebak macet di lokasi itu selama tiga jam pada Senin (17/4/2023) atau hari pertama penerapan penutupan u-turn di persimpangan tersebut.

Baca juga: Pengamat: Trotoar di Santa Seharusnya Dipertahankan, Bentuk Keberpihakan pada Pejalan Kaki

Gembong terjebak macet saat dia mengunjungi Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

Kemudian, ia melewati Kebayoran Lama menuju daerah Melawai. Dari Melawai, Gembong menuju Jalan Wijaya, salah satu jalan di Persimpangan Pasar Santa.

Di jalan tersebut lah ia terjebak macet hingga tiga jam.

"Sampai di Jalan Wijaya, langsung itu saya berhenti (karena macet). Jadi, bukan cuma cerita orang-orang saja, saya sendiri mengalami itu (terjebak macet Persimpangan Pasar Santa)," urainya.

"Itu luar biasa stuck-nya," lanjut dia.

Baca juga: Saat Ketua Fraksi PDI-P Juga Terjebak Macet di Simpang Pasar Santa...

Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta sempat merekayasa lalu lintas di persimpangan Pasar Santa.

Bentuk rekayasa lalu lintas itu yakni penutupan akses putar balik (u-turn) serta penghapusan jalur sepeda dan pedestrian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com