Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Depok: Gorong-gorong yang Tewaskan Dua Remaja Berada di Wilayah Tak Berizin

Kompas.com - 28/04/2023, 13:45 WIB
M Chaerul Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyebutkan, keberadaan gorong-gorong yang telah menelan korban jiwa dua remaja perempuan berinsial NH (18) dan SJ (11) di kawasan Pancoran Mas, Depok, tak berizin.

Gorong-gorong itu diketahui berada di bawah sebuah proyek perumahan di Jalan Tawakal, Pancoran Mas, Depok.

Menurut Idris, sejauh ini pihak lingkungan setempat tidak mengetahui keberadaan gorong-gorong yang berada di bawah perumahan tersebut.

"Kalau memang pengakuan izin awal harusnya dari RT dan RW, tapi mereka enggak tahu menahu dan ini berarti sudah kami cek memang enggak ada izin," kata Idris kepada wartawan, Jumat (28/4/2023).

Baca juga: BERITA FOTO: Ridwan Kamil Pamitan di Peringatan HUT Ke-24 Kota Depok

Selain gorong-gorong, Idris memastikan bahwa berdirinya sebuah perumahan di lokasi itu juga tak memiliki izin.

Terlebih, keberadaan perumahan itu berada di kawasan resapan air atau rawa.

"Terkait perda-nya, kami lihat dan dipastikan enggak ada izin. Karena RT-nya bilang enggak ada, pernah diajak musyawarah cuman enggak selesai, karena memang kawasannya ruang resapan air," ujar dia.

Untuk itu, Idris mengatakan, pihaknya tengah menelusuri kepemilikan tanah tersebut untuk menghentikan pembangunan perumahan.

Sebagai informasi, insiden terseretnya dua perempuan itu terjadi, Selasa (25/4/2023) pukul 15.30 WIB.

Baca juga: Kala Ridwan Kamil Dapat Pelukan Idris di Hari Ulang Tahun ke-24 Kota Depok...

Kepala Seksi Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok, Tessy Haryati mengatakan, kejadian itu bermula ketika dua perempuan dan kakeknya berinisial R diketahui saat hendak pulang ke rumah.

Saat mereka berjalan di dekat gorong-gorong, NH dan RJ diduga terpeleset akibat mencoba menerabas arus air yang meluap cukup kencang setelah hujan deras.

"(Korban) terbawa arus sehingga masuk ke dalam gorong-gorong, kemudian tembus ke rawa," ujar Tessy.

Dalam kondisi itu, Tessy menegaskan, R tak dapat menyelamatkan kedua cucunya meski ia sempat mencoba menolong.

"Kakeknya sempat meraih rambut salah satu korban, namun tidak bisa," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com