Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Soal Persiapan Sidang Vonis, Teddy Minahasa: Enggak Boleh Dibuka

Kompas.com - 28/04/2023, 19:43 WIB
Zintan Prihatini,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Irjen Teddy Minahasa sempat bergurau saat ditanya awak media terkait persiapannya menjelang sidang vonis kasus peredaran narkoba 9 Mei 2023 mendatang.

Momen ini terjadi usai sidang pembacaan duplik kasus peredaran sabu yang menjeratnya pada Jumat (28/4/2023) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat.

Mulanya, setelah majelis hakim menutup persidangan, Teddy bergegas menghampiri tim penasihat hukumnya. Dia terlihat menyalami Hotman Paris Hutapea, disusul anggota penasihat hukum lainnya.

Setelah bersalaman dengan tim penasihat hukumnya, Teddy berjalan ke kursi terdakwa yang sempat dia duduki. Teddy menjawab pertanyaan yang dilontarkan awak media soal persiapannya untuk sidang vonis nanti.

"Pak Teddy persiapan sidang vonis bagaimana?" ujar salah satu awak media.

Dengan santai, Teddy mengambil microphone dan berseloroh.

"Enggak boleh (diungkapkan)," kata teddy kepada awak media.

Baca juga: Sidang Vonis Kasus Peredaran Narkoba Teddy Minahasa Bakal Digelar 9 Mei 2023 Mendatang

Dia lalu menaruh kembali microphone yang digunakannya.

Sambil berjalan menuju ke luar area persidangan, Teddy menunjuk salah satu jaksa sambil mengisyaratkan dirinya sudah diminta untuk keluar dari ruang sidang.

Jenderal bintang dua itu kemudian menghampiri jaksa penuntut umum dan menyalami mereka. Setelahnya, Teddy Minahasa berjalan keluar dari ruang Mudjono, pasca persidangan ditutup.

Adapun Hakim Ketua Jon Sarman Saragih dalam sidang duplik menyatakan pemeriksaan perkara yang menjerat Teddy ditutup.

"Pemeriksaan perkara ini dinyatakan ditutup, selanjutnya untuk pembacaan putusan persidangan sekali lagi yang terakhir pada hari Selasa tanggal 9 Mei 2023 jam 09.00 WIB," ujar Hakim Jon dalam persidangan.

Selama menunggu vonis hakim, Teddy dinyatakan tetap berada dalam tahanan Polda Metro Jaya. Sebelum menutup sidang, Jon sempat menanyakan apakah ada hal yang ingin disampaikan JPU.

"Untuk jadwal tersebut ada yang ingin disampaikan penuntut umum?" tanya Jon.

"Tidak ada Yang Mulia, cukup," jawab jaksa.

Baca juga: Bacakan Duplik, Teddy Minahasa Sebut Terjadi Perang Bintang di Tubuh Polri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com