Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Pelaku Investasi Bodong di Bekasi Disebut Kabur ke Jawa Tengah

Kompas.com - 02/05/2023, 14:15 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ririn (26), salah satu dari ratusan korban investasi bodong di Bekasi menyebut terduga pelaku berinisial A telah kabur ke wilayah Jawa Tengah.

Terduga pelaku A sebelumnya tinggal mengontrak di bilangan Cipinang, Jakarta Timur.

"Saat ini pelaku sudah melarikan diri dengan keadaan di rumahnya sudah kosong. Terakhir ter-update-nya itu ada di Jawa Tengah," ujar Ririn saat dikonfirmasi pada Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Ratusan Orang Jadi Korban Investasi Bodong di Bekasi, Kerugian Ditaksir Mencapai Miliaran Rupiah

Ririn mengaku menyetor uangnya kepada terduga pelaku lain, yaitu D, untuk selanjutnya diserahkan kepada A.

"Adminnya D, sekitar Rp 150 juta untuk kerugian saya," ucap Ririn.

Sementara itu, korban lain dari investasi bodong tersebut yakni Jaka Viranda mengatakan, untuk terduga pelaku D, masih berada di Kota Bekasi.

Jaka bahkan sempat mendatangi kediaman D saat proses mediasi beberapa waktu yang lalu.

"Itu (proses mediasi) pas hari Jumat. Sempat mediasi ke rumah D, namun kami ke sana enggak ada permohonan maaf. Kami sudah coba mediasi dengan baik, bagaimana solusinya," kata Jaka.

Baca juga: Lakukan Investasi Bodong dan Overstay, 8 WNA Akan Dideportasi Imigrasi Jaksel

"Tapi dia hanya ide mengembalikan dana dengan mobilnya, yang harganya sekitar Rp 60 juta. Ya kami enggak terima karena totalnya enggak sampai 10 persen dari total kerugiannya," ucap dia lagi.

Diberitakan sebelumnya, ratusan orang menjadi korban investasi bodong yang dilakukan oleh terduga pelaku D dan A.

Jaka menyebut, dirinya bahkan sudah rugi puluhan juta rupiah setelah ia menyetor uang kepada terduga pelaku D.

"Total uang saya ada Rp 20.300.000 yang ada di dia (terduga pelaku D)," ucap Jaka.

Investasi bodong tersebut menawarkan skema yang menggiurkan. Pemodal dijanjikan mendapatkan untung hingga lebih dari 50 persen.

Baca juga: 5.000 Tiket Early Bird Formula E 2023 Diklaim Ludes Terjual

"Arisan sudah mulai dari tahun di bulan Januari 2022. Kemudian di akhir tahun, mulai menawarkan promo investasi, namanya promo investasi cuan," kata Jaka.

Promo itu pun berjalan lancar pada awal-awal investasi tersebut dibuka.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com