Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Otopsi Jenazah Penembak Kantor MUI Selesai, Penyebab Kematian Belum Diketahui

Kompas.com - 03/05/2023, 15:20 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah Mustopa NR (60), penembak Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat pada Selasa (2/5/2023), telah selesai diotopsi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (3/5/2023).

Meski begitu, Karumkit Bhayangkara Polri Brigjen Pol Hariyanto mengungkapkan, pihaknya masih harus melakukan pemeriksaan tambahan.

"Kemarin sudah kami lakukan otopsi, namun kami masih perlu pendalaman dengan melakukan pemeriksaan laboratorium," ungkap Hariyanto di RS Polri, Rabu.

 Baca juga: Kantor MUI Pusat Tak Perketat Pengamanan Usai Insiden Penembakan, Pimpinan: Sudah Kebal Teror, Ini Kantor Umat

Pemeriksaan tambahan berupa uji patologi anatomi akan dilakukan pada organ-organ dalam untuk memastikan penyebab kematian Mustopa.

Pasalnya, jenazah Mustopa dalam kondisi fisik yang bagus. Tak ada luka maupun memar yang tampak pada bagian luar tubuhnya.

Hariyanto menuturkan, usai menembak Kantor MUI, pelaku sempat lari dan pingsan setelah diamankan pihak kepolisian.

"Artinya, sejak dia nembak sampai jatuh, itu penyebabnya kenapa?" ujar Hariyanto.

"Jadi, kemarin kami mengambil sampel organ dalam berupa jantung dan paru untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium patologi anatomi rumah sakit," sambung dia.

Baca juga: Misteri Sosok Pelaku Penembakan Kantor MUI yang Mengaku Wakil Nabi...

Sampel jantung dan paru diambil karena organ tersebut adalah dua dari tiga organ dalam yang bisa menjelaskan penyebab kematian seseorang.

Dengan kata lain, meski proses otopsi telah dilaksanakan, pihak rumah sakit masih harus menunggu hasil laboratorium terkait penyebab kematian pelaku.

Untuk diketahui, penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi Nomor 51, RT 011/RW 02, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa sekitar pukul 11.24 WIB.

Mustopa menembakkan senjata berupa airsoft gun dan menyebabkan satu korban tertembak di bagian punggung.

Baca juga: Teror Penembakan Mengejutkan di Kantor MUI pada Siang Hari Bolong...

Sementara itu, korban lain terluka karena terkena serpihan kaca yang pecah akibat peluru. Korban kemudian dibawa ke RS Agung Manggarai untuk mendapatkan perawatan.

Di sisi lain, Mustopa pingsan dan dibawa ke Puskesmas Menteng setelah diamankan oleh Polsek Menteng.

Pada saat diperiksa oleh dokter, Mustopa dinyatakan meninggal dunia. Belum diketahui penyebab pasti kematian pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com