Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat di Tangerang Belum Teridentifikasi, Polisi Minta Masyarakat Lapor jika Kehilangan Keluarga

Kompas.com - 05/05/2023, 15:37 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi belum berhasil mengidentifikasi mayat tanpa identitas yang ditemukan di kebun bambu, Kampung Ranca, Kabupaten Tangerang.

Hal itu disebabkan karena kondisi tubuh korban yang sudah tidak lagi utuh, sehingga polisi sulit untuk mengidentifikasinya.

Kasat Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Arief Nazarudin Yusuf memberi imbauan kepada masyarakat untuk melapor jika kehilangan anggota keluarga ke Polsek setempat atau Satreskrim Polresta Tangerang.

"Kami mengimbau kepada masyarakat yang kehilangan kerabat dan anggota keluarga dapat segera melaporkan ke pihak berwajib," kata Arief dalam keterangannya, Jumat (5/4/2023).

Baca juga: Sesosok Pria Sudah Jadi Tulang Belulang Terkubur di Tangerang, Kepala Desa: Ditemukan oleh Siswa SMP

Arief berujar, mayat yang ditemukan oleh siswi SMP itu berjenis kelamin laki-laki.

Walau belum berhasil diidentifikasi, ada ciri-ciri khusus berupa tato pada tubuh korban.

"Ada tato di punggung, di dada dan di lengan kanan. Tapi gambarnya tidak jelas, mungkin karena tubuh korban sudah mulai rusak," kata Arief.

Korban diperkirakan berusia 18 sampai 35, dengan tinggi badan kurang lebih 164 sampai 173 sentimeter.

Untuk memperdalam penyelidikan, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus tersebut.

Baca juga: Kondisi Tubuh Tak Utuh, Mayat di Tangerang Belum Teridentifikasi

"Saksi sudah ada 6 orang yang diperiksa," kata dia.

Sebelumnya, warga Desa Munjul, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang digegerkan dengan penemuan sesosok mayat.

Mayat ditemukan dalam kondisi terkubur di dalam tanah kosong kebun bambu Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 17.45 WIB.

Dari hasil penyelidikan, korban diperkirakan sudah meninggal dunia satu minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com