JAKARTA, KOMPAS.com - Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri disebut telah mengecek alamat diduga kediaman pengendara mobil berpelat dinas Polri yang menganiaya sopir taksi online di Tol Dalam Kota Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Hal itu dikonfirmasi langsung oleh salah satu penghuni rumah, Yorry Worang (63), yang tinggal di Komplek Polri Jalan R No. 25, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Saya tahu kasus ini sedang viral, tapi saya enggak nyangka kalau alamat pengendara mobil di rumah ini. Soalnya polisi dari propam tiba-tiba datang, mau ketemu menantu saya katanya," ujar Yorry kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).
Baca juga: Pengendara Mobil Berpelat Polri yang Pukul Sopir Taksi Online Diduga Palsukan Identitas
Adapun menantu Yorry, DS (43), disinyalir menjadi pengendara mobil berpelat dinas Polri lantaran data pribadinya bocor di media sosial.
Nama, foto, alamat, hingga nomor telepon DS tersebar luas di berbagai platform dan dicap sebagai pengemudi yang todong pistol ke sopir taksi online, Hendra Hermansyah (42).
"Propam bilang mau ketemu anak saya. Lalu, saya tanya ada masalah apa. Kemudian mereka menjelaskan panjang lebar (soal dugaan pengemudi)," tutur Yorry.
"Untungnya menantu saya belum berangkat kerja, langsung saya panggil dia untuk berbicara ke pihak kepolisian. Dia akhirnya klarifikasi dan semua tuntas dalam tempo singkat," tambah dia.
Lebih lanjut, Yorry menegaskan bahwa menantunya tidak mungkin mengendarai roda empat seorang diri.
Pasalnya DS didiagnosa mengalami stroke dan sekujur tubuh sisi kirinya sangat sulit digerakkan.
"Bukan, bukan dia pelakunya. Sebab DS itu mengalami stroke di sekujur tubuh sisi kiri. Jadi dia hanya mengandalkan badan sebelah kanannya untuk beraktivitas. Dia juga perlu menggunakan tongkat untuk membantunya berjalan," ungkap Yorry.
"Setiap hari dia naik Go-Car atau Grab-Car. Jadi tidak mungkin dia yang menyetir mobil berpelat dinas Polri," tutup dia.
Baca juga: Pengemudi Berpelat Dinas Polri Pukul Sopir Taksi Online, Kapolri: Kami Dalami
Yorry menduga bahwa pelaku sengaja memalsukan identitas lantaran memiliki perawakan yang mirip dengan sang menantu.
Terutama ketika dilihat dari samping, Yorry menilai keduanya memiliki wajah yang mirip. Tapi saat dilihat keseluruhan, memang ada perbedaan di beberapa bagian.
"Pastinya dia mencatut alamat rumah saya. RT setempat juga tahu kalau anak saya terkena stroke dan kesulitan berjalan. Kalau dilihat dari samping memang mirip, namun kondisi tubuhnya berbeda," beber dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.