Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu di Pademangan Diperkosa Dua Kali oleh Kakak Angkat Suaminya, Salah Satunya di Depan Anak

Kompas.com - 10/05/2023, 18:00 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

AM ketakutan menceritakan hal ini kepada Dika karena gambaran Zulfadli merupakan sosok yang sadis sudah tertanam di dalam benaknya.

Pada 1 Maret 2023, listrik di indekos AM dan Dika padam. Pasalnya, indekos tersebut menyabotase aliran listrik tanpa izin.

Malam pertama listrik padam membuat AM dan Dika kelimpungan. Ia tidak tega melihat buah hati menangis kegerahan.

"Buka pintu, nyamuk masuk. Enggak buka pintu, mereka kepanasan," kata Arifin.

Malam kedua listrik padam, tepatnya 2 Maret 2023, mereka tidak tahan dan mengkhawatirkan kondisi anak. Alhasil, Dika pada pukul 23.00 WIB menghubungi Zulfadli.

Bukan ingin menumpang, tetapi meminta rekomendasi indekos baru. AM sudah enggan untuk datang ke sana, tetapi ia tidak ada pilihan lain.

Baca juga: Kesehatan Belum Pulih, D Belum Bisa Diperiksa Polisi Terkait Penganiayaan oleh Mario Dandy

Setiba di indekos Zulfadli, Dika bergegas mencari hunian sementara bersama adik iparnya. AM saat itu ingin ikut, tetapi ditahan oleh pelaku.

"(Katanya) 'kamu ngapain sudah tengah malam bawa-bawa istri kamu?', 'ya dia enggak berani tinggal di sini', 'masa dia enggak berani tinggal sama saya di sini? Masa abang mau begitu sih. Sudah, jalan saja, enggak usah banyak tingkah'," ungkap Arifin menirukan percakapan Zulfadli dan Dika.

Saat Dika bersama adik iparnya mencari indekos, kesempatan kedua untuk menyalurkan napsu bejat pun muncul. Pemerkosaan terhadap AM yang kedua kalinya terjadi pada 3 Maret 2023 dini hari.

Setelah 1 jam lebih, Dika dan adik iparnya tiba di indekos Zulfadli. Ia langsung bertanya di mana AM.

"(Kata Zulfadli) 'sudah saya suruh masuk di kamar samping'. Jadi, di sebelah kamarnya itu, dia buka kamar. Kamar kos itu bisa sewa harian. 'Untuk ke tempat yang baru, sementara menginap saja di sini'. Maksudnya, tujuannya supaya jangan mengadu," ucap Arifin.

Lantas Dika mendatangi AM. Setelah membuka pintu, korban langsung teriak. Semua perlakuan Zulfadli akhirnya diungkapkan dalam kesempatan tersebut.

Dika pun mempertemukan masing-masing pihak. Zulfadli sempat mengelak, hingga akhirnya mengakui perbuatannya.

Dini hari itu juga, Dika, AM, dan adik iparnya bertolak dari indekos Zulfadli ke Polsek Pademangan untuk melaporkan kejadian ini.

"Ditanya sama orang Polsek Pademangan, 'siapa?', 'ini orangnya pak', 'mana fotonya?'. Akhirnya ditunjukin ke orang Polsek. Orang Polsek bilang, 'wah ini sudah kambuhan, sudah penjahat kambuhan, terkenal'. Baru keluar kasus narkoba," ujar Arifin.

Sontak, mereka dengan pihak kepolisian langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sayangnya, Zulfadli sudah tidak ada.

Pagi harinya, Dika dan AM mendatangi Polres Metro Jakarta Utara untuk membuat laporan polisi.

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP / B / 224 / III / 2023 / SPKT / Polres Metro Jakut / Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com