Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Mayat Pria Tanpa Busana di Tapos Depok, Dua Organ Tubuh Ini Hilang

Kompas.com - 12/05/2023, 19:42 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Organ tubuh pada mayat laki-laki yang ditemukan di semak-semak kebun, Tapos, Depok, tidak lengkap. Menurut polisi, organ tubuh mayat tersebut telang hilang.

Bagian organ tubuh yang hilang di antaranya ialah tenggorokan hingga kerongkongan.

Hal itu diungkapkan Kasatreskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, berdasarkan hasil otopsi jasad tersebut di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, pada Jumat (12/5/2023).

"Organ leher (korban) tidak ditemukan. Jadi, batang tenggorokan, kerongkongan, tulang rawan dari gondok itu tidak ada," kata Yogen kepada wartawan, Jumat (12/5/2023).

Baca juga: Mayat Tanpa Busana yang Ditemukan dI Depok Ternyata Laki-laki

Kendati demikian, Yogen belum dapat memastikan apakah hilangnya organ leher itu akibat tindakan kekerasan.

Selain itu, alat kelamin mayat tersebut juga hilang. Namun, polisi belum mengetahui secara pasti apa penyebab hilangnya alat kelamin pria tersebut.

"Jadi tidak bisa disimpulkan oleh dokter ya, apakah itu hilang karena pembusukan atau hilang disengaja," ucap Yogen

"Nanti kami menunggu hasil lengkap autopsinya karena itu hasil sementara dulu untuk perkembangan dari penyelidikan," sambung dia.

Sebelumnya diberitakan, kondisi mayat pria tanpa busana yang ditemukan di Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (11/5/2023) malam, sangat mengenaskan.

Baca juga: Mayat Perempuan Tanpa Busana di Depok Belum Teridentifikasi, Polisi Minta Masyarakat Lapor jika Kehilangan Keluarga

Pasalnya, sebagian anggota tubuh mayat tersebut telah rusak, terutama pada bagian kepala hingga leher.

"(Kondisinya) sudah ada pembusukan sebagian, kemudian di daerah leher ke kepala juga sudah mulai agak keropos, sudah mulai enggak utuh lagi, mulai copot-copotlah," kata Yogen di lokasi, Kamis.

Oleh karena itu, Yogen belum bisa mengungkapkan secara pasti penyebab kematian maupun identitas perempuan tersebut.

Sebab, polisi memerlukan hasil otopsi jasad perempuan itu. Otopsi terhadap jenazah akan dilakukan di Rumah Sakit RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

"Makanya harus kami bawa ke sana (RS Polri) dulu untuk dibersihkan, bagian mana yang bisa kami olah untuk identifikasi terkait identitas tersebut," kata Yogen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com