JAKARTA, KOMPAS.com - Penjagaan super ketat di Istana Negara, Jakarta Pusat, seharusnya membuat ciut orang-orang yang ingin melakukan tindakan yang mengganggu keamanan dan dianggap membahayakan.
Namun, itu tak menjamin bahwa Istana Negara terhindar dari orang-orang yang berupaya melakukan tindak berbahaya maupun mengganggu keamanan.
Sebab, ada beberapa tamu tak diundang yang nekat menerobos masuk ke Istana Negara dan bertindak membahayakan.
Berdasarkan catatan Kompas.com, berikut ini adalah daftar para penerobos Istana Negara:
Baca juga: Pria Telanjang yang Coba Terobos Istana Diduga Alami Gangguan Jiwa
Seorang pria tanpa busana berusaha menerobos masuk ke dalam Istana Kepresidenan pada Senin (28/8/2017).
Pria berinisial BS itu diduga mengalami gangguan jiwa.
"Ada orang lari telanjang dari arah monas nyebrang jalan ke arah Istana, lalu ditangkap anggota Paspampres yang jaga. Menurut anggota, orang tersebut terindikasi ada gangguan jiwa," kata Kepala Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Brigjen Suhartono, Senin (28/8/2017).
BS mencoba masuk Istana lewat gerbang di Jalan Medan Merdeka Utara yang dijaga ketat pasukan pengamanan presiden dan polisi militer.
Saat diinterogasi petugas, BS berniat masuk ke dalam Istana lantaran ingin menikah.
Baca juga: Pria yang Serang Paspampres di Istana Negara Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa
Penerobos Istana Negara lainnya adalah Basufi Tarsiwan. Ia nekat menerobos penjagaan Istana Negara dan mengaku sebagai anggota ISIS.
Hasil pemeriksaan lebih lanjut, Basufi memiliki riwayat masalah kejiwaan.
Pada Senin (13/11/2017) pukul 18.30 WIB, Basufi mendatangi Istana Negara dengan maksud ingin bertemu Presiden Joko Widodo.
Paspampres menilai perilaku yang bersangkutan mencurigakan lantaran ingin bertemu Jokowi, tetapi tidak sesuai prosedur.
Baca juga: Minta Bertemu Jokowi, Seorang Pria Ancam Tusuk Paspampres di Istana Negara
Tak lama berselang, Basufi akhirnya diamankan oleh petugas untuk dimintai keterangan.
Namun, saat diamankan itulah pria yang beralamat di Karawaci, Tangerang itu melawan dan berteriak sebagai anggota ISIS. Sontak petugas kaget dan langsung membekuk Basufi.
Seorang pria berinisial IR mencoba masuk Istana Kepresidenan dengan menerobos pasukan pengamanan yang berjaga-jaga di sekitar Istana pukul 10.25 WIB, Senin (18/12/2017).
Namun, IR langsung diamankan pasukan Paspampres sebelum sempat memasuki Istana.
Baca juga: Isi Ponsel Milik Pria Penerobos Istana Penuh dengan Ujaran Kebencian
Saat polisi memeriksa isi ponsel milik IR, didapati berbagai bentuk ujaran kebencian yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
Tidak hanya Jokowi, ujaran kebencian itu juga ditujukan kepada tokoh-tokoh lain, seperti Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Setelah diamankan, diketahui bahwa IR diduga mengalami gangguan jiwa.
Seorang wanita bernama Siti Elina melakukan penerobosan kawasan Istana Negara pada 25 Oktober 2022 lalu. Saat menerobos, ia membawa sebuah senjata api.
Baca juga: Seorang Perempuan Ditangkap karena Todong Pistol ke Paspampres dan Coba Terobos Istana
Dalam aksinya itu, ia juga menodongkan senjata api berjenis FN ke Paspampres yang berjaga di depan.
Dengan sigap, Paspampres berhasil mengamankan pistol tersebut. Siti kemudian diserahkan ke Polantas yang berada di depan Istana untuk selanjutnya diperiksa di Mapolda Metro Jaya.
Motif Siti menerobos Istana Negara rupanya karena ia ingin bertemu Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan pesan personal, yakni mengenai kesalahan pada ideologi negara.
"Tujuannya ke Istana ingin bertemu Pak Jokowi. Ia ingin menyampaikan bahwa Indonesia salah karena dasarnya bukan Islam, tetapi Pancasila,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Rabu (26/10/2022).
Dua perempuan berinisial M (36) dan N (47) diduga hendak menerobos masuk Istana Negara pada Senin (8/5/2013) sekitar pukul 11.00 WIB.
Baca juga: Polisi Tangkap 2 Perempuan yang Diduga Hendak Menerobos Masuk Istana Negara
Mereka hendak masuk ke kawasan Istana Negara karena ingin menyampaikan soal kasusnya kepada Presiden Joko Widodo. Keduanya mengaku sebagai korban penipuan investasi.
Namun, petugas kepolisian langsung menghalau keduanya dan membawa mereka ke pos pengamanan di kawasan silang Monas.
Kedua wanita itu hendak menyampaikan aspirasi dan mencari keadilan untuk dua kasus yang berbeda.
"Ibu M korban penipuan investasi, dan Ibu N (ada kasus) penggelapan di NTB," kata Kapolsek Gambir Kompol Mugia Yarry Junanda saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/5/2023), siang.
(Penulis: Ihsanuddin, Iwan Supriyatna, Abba Gabrilin, Xena Olivia | Editor: Sandro Gatra, Dian Maharani, Ivany Atina Arbi, Inggried Dwi Wedhaswary).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.